Sabtu, 5 Oktober 2024

Ponpes Gontor Akui ada Santri Meninggal Karena Penganiayaan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Noor Syahid Juru Bicara (Jubir) Ponpes Modern Darussalam Gontor menyampaikan keterangannya terkait meningganya salah satu santri melalui kanal Youtube gontor.tv, Senin (5/9/2022) malam. Foto: Tangkapan layar gontor.tv

Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor di Ponorogo, Jawa Timur (Jatim), akhirnya mengakui ada salah satu santrinya yang meninggal diduga karena penganiayaan, pada 22 Agustus lalu.

Hal tersebut disampaikan oleh Noor Syahid Juru Bicara (Jubir) Ponpes Modern Darussalam Gontor, dalam keterangannya melalui kanal Youtube gontor.tv, Senin (5/9/2022) malam, yang dipantau suarasurabaya.net. Korban meninggal tersebut, berinisial AM, santri asal Palembang, Sumatera Selatan.

Selain mengakui adanya tindak penganiayaan yang berujung pada meninggalnya korban, dalam kesempatan tersebut Noor Syahid juga mengucapkan permintaan maaf dan bela sungkawa kepada keluarga korban. Mereka juga menyesalkan adanya peristiwa tersebut.

“Kami keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor dengan ini memohon maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya Almarhum Ananda AM, khususnya kepada orangtua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan,” ungkap Noor Sahid.

“Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Dan sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” lanjutnya.

Pihak ponpes juga meminta maaf, jika dalam pemulangan jenazah AM ke Sumatera Selatan, sempat mengalami ketidak jelasan dan ketidak terbukaan informasi mengenai penyebab kematiannya. Noor Sahid juga mengungkapkan, jika pihaknya telah menindaklanjuti/menghukum pihak yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.

“Pada hari yang sama ketika almarhum wafat, kami juga langsung mengambil tindakan tegas dengan menjatuhkan sanksi kepada santri yang diduga terlibat, yaitu dengan mengeluarkan yang bersangkutan dari Pondok Modern Darussalam Gontor secara permanen dan langsung mengantarkan mereka kepada orang tua mereka masing-masing. Pada prinsipnya kami, Pondok Modern Darussalam Gontor, tidak mentoleransi segala aksi kekerasan di dalam lingkungan pesantren, apa pun bentuknya, termasuk dalam kasus almarhum AM ini,” ujarnya.

Noor Sahid juga menegaskan, jika pihaknya siap untuk mengikuti segala bentuk upaya dalam rangka penegakan hukum, terkait peristiwa meninggalnya AM. Pihak pondok juga terus berkomunikasi secara intens dengan keluarga Almarhum Ananda AM untuk mendapatkan solusi-solusi terbaik dan kemaslahatan bersama.

Sementara itu, Polres Ponorogo mengungkapkan, selain AM ada dua korban penganiayaan lain di Ponpes Modern Gontor yang saat ini sedang mendapatkan perawatan. Kepolisian saat ini sudah mengantongi identitas dari pelaku penganiayaan, namun belum disampaikan ke publik karena masih dalam tahap penyidikan dan pemeriksaan saksi-saksi.

“Terduga pelaku dari kalangan dari santri juga. Untuk terduga pelaku nanti kita sampaikan lagi karena ini masih dalam proses penyidikan,” tutur Catur, Senin malam, kepada awak media. (bil/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Pipa PDAM Bocor, Lalu Lintas di Jalan Wonokromo Macet

Surabaya
Sabtu, 5 Oktober 2024
34o
Kurs