Senin, 29 April 2024

Presiden Jokowi: Perketat Pengawasan Obat Terkait Kasus Ginjal Akut

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Jokowi Presiden RI menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-58 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (22/10/2022) malam. Foto: Antara

Joko Widodo (Jokowi) Presiden RI meminta agar ada pengetatan pengawasan obat terkait maraknya kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (“acute kidney injury“/AKI) di Indonesia.

“Tadi siang kan sudah disampaikan oleh Menteri Kesehatan secara detail ya, yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi, tugas semuanya,” kata Jokowi Presiden  RI usai menghadiri acara puncak Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-58 Partai Golkar di Jakarta, Jumat (21/10/2022) malam.

Mengutip laman Antara, saat ini catatan kematian pasien AKI karena gagal ginjal akut sudah mencapai 133 jiwa dari total 241 orang pasien yang dirawat di 22 provinsi.

“Penyebab gangguan ginjal akut tersebut adalah karena patogen yang menjadi cemaran obat sirop bernama etilen glikol, dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol butil ether (EGBE),” kata Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan.

Pemerintah telah menemukan obatnya bernama Fomepizole (injeksi) yang masih harus didatangkan dari produsennya di Singapura.

BPOM telah mengumumkan lima produk obat sirop di Indonesia yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) melampaui ambang batas aman, yaitu pertama Termorex Sirup (obat demam) produksi PT Konimex; Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama; Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu) produksi Universal Pharmaceutical Industries; Unibebi Demam Sirup (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries; dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.

BPOM melakukan uji sampel terhadap 39 bets dari 26 sirop obat yang diduga mengandung cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) yang digunakan pasien gagal ginjal akut sebelum dan selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Terdapat beberapa faktor risiko lainnya yang menyebabkan kejadian gagal ginjal akut, seperti infeksi virus, bakteri leptospira, dan “multisystem inflammatory syndrome in children” (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca-Covid-19.

BPOM telah mengambil tindakan dengan memerintahkan kepada industri farmasi pemilik izin edar untuk menarik peredaran sirop obat di seluruh Indonesia dan pemusnahan untuk seluruh bets produk.

Penarikan mencakup seluruh “outlet”, antara lain pedagang besar farmasi, instalasi farmasi pemerintah, apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, dan praktik mandiri tenaga kesehatan.(ant/tik/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs