Minggu, 28 April 2024

Kadinkes: Total Ada 23 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Jatim

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Dokter Erwin Astha Triyono Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur (baju merah) waktu prescon di Gedung Dinkes Jatim, Jumat (21/10/2022). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Dokter Erwin Astha Triyono Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur (Kadinkes Jatim), menyebut sebanyak 24 kasus gagal ginjal akut yang menjangkit anak usia 0 sampai lima tahun masih belum diketahui penyebabnya, alias misterius.

“Data yang dimiliki Jatim sampai dengan Kamis (20/10/2022), adalah 23 kasus dengan rincian meninggal dunia 12 kasus, sembuh delapan kasus. Sementara yang dirawat ada tiga kasus, yakni dua kasus di RSUD dr. Soetomo dan RSUD Saiful Anwar Malang,” kata Erwin saat mengkonfirmasi perkembangan penyakit tersebut di wilayah Jatim, Jumat (21/10/2022).

Erwin mengatakan, pasien yang tengah dirawat akibat gagal ginjal akut misterius tersebut tidak hanya berasal dari Jatim sendiri. Bahkan ada yang dari luar Jatim seperti Manado, Sulawesi dan Balik Papan, Kalimantan.

Lebih lanjut, Kadinkes Jatim itu menjelaskan data tersebut merupakan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) selama rentang beberapa bulan terakhir. Yakni sejak Bulan Agutus sampai Oktober.

Meski banyak kasus, Dinkes Jatim belum mengeluarkan edaran terkait adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) gagal ginjal akut misterius pada anak. “Belum (KLB). Itu semua tergantung (kasus naik atau tidak),” ujar dia.

Erwin menjelaskan, gejala yang umum ditemukan pada anak gagal ginjal akut misterius adalah urine atau kencing yang berkurang, ditambah dengan demam dan flu.

“Artinya selama kita curiga itu kencingnya berkurang maka bisa periksa ke dokter. Kalau kencingnya baik tapi ada flu-nya ya tetap ke rumah sakit,” kata dia.

Dia menyarankan masyarakat untuk tidak mengobati sendiri jika anaknya sakit, melainkan dibawa ke dokter atau fasilitas kesehatam agar dapat dianalisa lebih lanjut.

“Jadi saran saya untuk masyarakat kalau sakit apapun jangan diobati sendiri. Kalau perlu dianalisa dokter bisa diketahui lebih awal,” kata dia.

Adapun langkah pencegahan penyakit tersebut, kata dia, perilaku hidup bersih dan sehat. “Dengan adanya cuaca ini diupayakan untuk nutrisi bagus, hindari kontak udara dingin berlebihan, jadi anak tetap sehat. Kalau ada gejala flu ya ke dokter terdekat,” ujarnya. (wld/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs