Kamis, 28 Maret 2024

Unesa Kukuhkan Empat Guru Besar

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pengukuhan empat guru besar baru dalam Rapat Terbuka Senat Akademik Unesa di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Jumat (23/12/2022). Foto: Unesa

Jumlah guru besar Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus bertambah. Kampus ‘satu langkah di depan’ itu mengukuhkan empat guru besar baru dalam Rapat Terbuka Senat Akademik Unesa di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Jumat (23/12/2022).

Adapun guru besar yang dikukuhkan di penghujung tahun 2022 ini yaitu Prof. Waspodo Tjipto Subroto, guru besar bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan, Prof. Nadi Suprapto, guru besar bidang Pendidikan Fisika, Prof. Mahanani Tri Asri, guru besar Ilmu Mikrobiologi, dan Prof. Anang Kistyanto, guru besar bidang Ilmu Manajemen Karir.

Prof. Nurhasan Rektor Unesa mengatakan bahwa tahun ini pihaknya sudah mengukuhkan belasan guru besar. Ini merupakan buah dari kerja sama semua pihak dalam mendorong para doktor untuk meraih profesor lewat program percepatan guru besar. Pihaknya memfasilitasi para dosen dengan menyiapkan anggaran, tim pendamping dan treatment khusus.

“Tahun ini Unesa sudah mengukuhkan belasan profesor di berbagai bidang. Total guru besar mencapai 83 orang dan tahun depan targetnya bisa mengukuhkan sekitar 20 gubes baru. Harusnya, tahun ini masih ada lima orang, tetapi kemungkinan surat keputusannya turun dalam waktu dekat,” ucapnya.

Pengukuhan empat guru besar baru dalam Rapat Terbuka Senat Akademik Unesa di Auditorium Lantai 11, Gedung Rektorat Kampus Lidah Wetan, Surabaya pada Jumat (23/12/2022). Foto: Unesa

Menurut Cak Hasan, guru besar memiliki peran penting dalam kemajuan perguruan tinggi. Mereka merupakan ujung tombak inovasi. Dia berharap, keempat guru besar tersebut mampu mengambil peran penting dalam memajukan Unesa PTN BH dan aktif dalam pembangunan nasional.

Kendati memiliki jabatan akademik yang tinggi, guru besar harus terus berkarya dan menjadi produsen ilmu pengetahuan dan tauladan dalam kepribadian. Guru besar baru membawa spirit baru dalam melahirkan karya yang lebih berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Cak Hasan menegaskan, gelar profesor bukan untuk gagah-gagahan, tetapi sebuah penanda bahwa pemegangnya adalah orang terhormat, terdidik, profesional yang berdedikasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk kemaslahatan masyarakat, bangsa dan negara.

“Masyarakat luas menanti peran dan kontribusi Saudara, sebab di balik gelar profesor ada ilmu, perjuangan, kerja keras, dedikasi dan tanggung jawab moral untuk bangsa dan negara. Lebih penting lagi, ‘di balik gelar profesor ada kearifan,” tandasnya.(ant/iss)

 

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
27o
Kurs