Kamis, 25 April 2024

Wali Kota Surabaya Minta Sistem Antrean Dibenahi, Dinkes Janji Secepatnya

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya saat sidak Puskesmas, Kamis (3/11/2022). Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya memberi teguran ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk membenahi sistem antrean Puskesmas. Dia minta pelayanan untuk warga berlangsung cepat.

Instruksi itu menindaklanjuti keluhan warga yang ditemuinya saat inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah Puskesmas, Kamis (3/11/2022).

Puskesmas Sidotopo dan Gayungan misalnya, menurut Eri pelayanan kesehatan yang diberikan tidak optimal. Tenaga kesehatan, petugas dan sistem berjalan dinilai kurang selaras. Banyak warga masih mengeluhkan antrean.

Eri minta, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya segera membenahi sistem antrean di seluruh Puskesmas di Surabaya. Terutama ketersediaan dokter poli umum dan poli gizi yang masih belum standar.

“Berarti minimal harus ada tiga dokter. Poli Umum dua dokter dan satu dokter Poli Gizi, stay (berjaga) di Puskesmas. Saya tidak mau tahu, mulai hari ini di seluruh Puskesmas harus diubah,” kata Cak Eri, Kamis (3/11/2022).

Sistem itu, lanjut Eri, harus selesai secepat mungkin. Rujukan juga harus lebih cepat dan memudahkan masyarakat. Termasuk, tidak ada lagi rapat Dinkes yang digelar di tengah pelayanan kesehatan.

“Mulai sekarang, yang rapat-rapat Dinas Kesehatan tidak boleh digelar pada jam pelayanan. Rapat Dinas Kesehatan baru bisa digelar pada pukul 14.00 WIB ke atas. Saya juga minta Kepala Puskesmas untuk ikut memeriksa pasien, supaya tidak ada antrean,” tegasnya.

Eri meminta tidak ada lagi warga yang belum dilayani karena lama mengantre.

“Semoga usaha berbenah untuk memperbaiki diri, bisa menyempurnakan pelayananan kesehatan di masyarakat. Ngapunten nggih (mohon maaf),” ujarnya.

Selain itu, dalam hal pelayanan, Eri minta seluruh tenaga kesehatan di tingkat Puskesmas agar melayani masyarakat dengan ramah.

“Layani warga dengan ramah, solutif dan full senyum. Jangan sampai warga berangkat ke puskesmas karena diare, pulang ketambahan hipertensi gara-gara pelayanannya galak dan judes,” kata dia.

Termasuk memisahkan pelayanan KIA dengan orang dewasa atau pasien umum. Itu dilakukan agar meminimalisir penularan sakit pada anak.

“Jadi, tolong itu dipisahkan supaya tidak tambah sakit,” pungkasnya.

Menanggapi itu, Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengaku sedang mengatur jadwal dokter agar sesuai evaluasi Wali Kota.

“Ini kita lagi tata, lagi atur, jadwalnya (dokter) yang kelebihan kita geser, (Puskesmas)” kata Nanik, Jumat (4/11/2022).

Masalah antrean, Nanik berjanji akan memperbaiki ketersediaan dokter di Puskesmas.

“Selama ini sudah berjalan, hanya saja masalah manajemen waktu saja. Ada pelayanan luar gedung seperti UKS dan sebagainya, upaya promosi preventif. (Rencananya) pelayanan luar gedungnya setelah Puskesmas nanti,” imbuh Nanik. (lta/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
26o
Kurs