Minggu, 28 April 2024

BMKG Peringatkan El Nino Akan Melanda 63 Persen Wilayah Indonesia

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Tangkapan layar - A Fachri Radjab Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG dalam diskusi Forum Merdeka Barat 9 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (31/7/2023). Foto: Antara

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan 63 persen wilayah zona musim di Indonesia terdampak fenomena El Nino yang mengakibatkan musim kemarau menjadi lebih kering.

“Zona musim di Indonesia ada 699 zona, saat ini sudah sekitar 63 persen sudah memasuki periode musim kemarau. Artinya 63 persen memang sudah terdampak langsung dari El Nino itu sekitar 63 persen wilayah zona musim,” ujar A Fachri Radjab Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim BMKG dilansir Antara, Senin (31/7/2023).

Ia menjelaskan El Nino adalah fenomena peningkatan suhu permukaan laut yang terjadi secara global.

“Ketika suhu meningkat otomatis dampaknya adalah terjadinya pengurangan udara basah di Indonesia, jadi udara yang masuk ke Indonesia itu relatif kering sehingga curah hujan semakin berkurang, tutupan awan juga berkurang, suhu juga makin tinggi, salah satu dampaknya adalah kekeringan,” bebernya.

Di Indonesia, dampak El Nino yang paling signifikan adalah berkurangnya curah hujan. “Jadi ketika kita di musim kemarau ditambah ada El Nino jadi semakin kering,” jelas Fachri.

Ia melanjutkan, berdasarkan prakiraan hujan bulanan BMKG, beberapa wilayah dengan intensitas hujan berada dalam kategori rendah yakni di sebagian besar Sumatera, termasuk Riau, Bengkulu, dan Lampung, serta hampir seluruh wilayah Jawa.

Kemudian, di wilayah Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

“Nah, itu yang berpotensi terjadinya musim kering yang harus benar-benar diantisipasi tentunya,” tuturnya.

Dalam kesempatan sama, Arief Prasetyo Adi Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjamin ketersediaan pangan utama sampai akhir 2023 aman.

“Mitigasi kita sebenarnya sudah di mulai sejak tahun lalu, kemudian di awal tahun 2023, dipastikan stok pangan komoditas strategis kita aman,” tegasnya.

Ia menambahkan beberapa antisipasi juga sudah dilakukan oleh pemerintah pusat terkait ketahanan pangan dalam menghadapi El Nino, salah satunya adalah gerakan pangan murah serta memindahkan stok pangan dari daerah surplus ke daerah defisit. (ant/bnt/saf)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
31o
Kurs