Jumat, 3 Mei 2024

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi Hingga Enam Meter di Beberapa Perairan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Peta potensi gelombang tinggi yang dirilis Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (10/7/2023). Foto : BMKG

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengiimbau kepada masyarakat di sekitar pesisir waspada akan potensi gelombang tinggi hingga enam meter di beberapa wilayah perairan pada 10-11 Juli 2023.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujar Eko Prasetyo, Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, di Jakarta, pada Senin (10/7/2023).

Ia mengatakan pola angin menjadi salah satu yang menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang tinggi.

Melansir Antara, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat daya-barat dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 8-25 knot.

“Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan Yos Sudarso bagian selatan, perairan selatan Merauke, Laut Banda dan Laut Arafuru,” katanya.

Kondisi ini, kata Eko Prasetyo menyebabkan terjadinya peluang gelombang tinggi di kisaran 1,25-2,5 meter di Selat Malaka bagian utara, perairan timur Kep. Nias-Kep. Mentawai, Selat Karimata, perairan timur Lampung, perairan selatan Bangka-Belitung, Selat Karimata bagian selatan, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur.

Kemudian, perairan selatan Kalimantan, perairan Kota Baru, Laut Bali, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, perairan Wakatobi, Teluk Tolo, perairan Banggai-Sula, perairan P. Ambon-P. Seram, Laut Seram bagian barat, perairan Kep. Kai-Kep. Aru, Laut Maluku, perairan utara Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Papua.

Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kep. Nias, perairan barat Bengkulu, perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Kep. Nias, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa Barat-Jawa Tengah-Yogyakarta, perairan selatan Jawa Timur-Bali-NTB, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan Kupang-P. Rote, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan Kupang, Laut Banda, perairan Kep. Sermata-Kep. Tanimbar, Laut Arafuru.

Sedangkan, untuk gelombang lebih tinggi di kisaran 4-6 meter berpeluang terjadi di perairan barat Kep. Mentawai, perairan barat P. Enggano, Samudra Hindia Barat Kep. Mentawai-Lampung, Samudra Hindia Selatan Jawa-Bali-NTB.

“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” kata Eko Prasetyo. (ant/dvn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
26o
Kurs