Rabu, 15 Mei 2024

BPBD Bantul Tidak Menetapkan Tanggap Darurat Usai Diguncang Gempa

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Sejumlah anggota BPBD sedang berbaris menunggu perintah. Foto: Istimewa

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul tidak menetapkan status tanggap darurat bencana usai diguncang gempa bermagnitudo 6,4 yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,0 yang berpusat di Samudra Hindia selatan DIY, Jumat (30/6/2023), pukul 19.57.43 WIB.

Agus Yuli Herwanto Kepala Pelaksana BPBD Bantul mengaku, sudah menggelar rapat koordinasi internal bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Bantul terkait dengan dampak gempa dan upaya penanganan lebih lanjut untuk mempercepat pemulihan pascagempa di Bantul, Sabtu (1/7/2023).

“Dari kondisi tersebut nanti kita laporkan ke Pak Bupati Bantul, bahwa kita tidak menetapkan status tanggap darurat, kemudian kita di BPBD juga tidak membuka pos penerimaan bantuan,” katanya.

Salah satu pertimbangan tidak menetapkan status tanggap darurat akibat gempa, kata dia, selain karena kerusakan rumah dan bangunan yang mayoritas kategori ringan dan korban luka ringan, juga setelah gempa tersebut, situasi di Bantul sudah terkondisi oleh BPBD dibantu masyarakat, dilansir Antara.

“Karena realitas di lapangan listrik tidak padam, komunikasi juga lancar sejak tadi malam, juga tidak ada pemadaman listrik, sehingga komunikasi lancar. Jadi kita tidak menetapkan status tanggap darurat, karena sudah terkondisi dengan baik,” ujar Agus.

Dia mengatakan, hal yang menjadi pertimbangan untuk menetapkan status tanggap darurat, utamanya karena kerusakan masif dan pemerintah daerah tidak mampu menangani serta banyak masyarakat terdampak bencana yang membutuhkan bantuan.

Meski demikian, BPBD Bantul tetap akan memberikan bantuan logistik dan permakanan kepada masyarakat yang terdampak, untuk membantu proses pemulihan lebih cepat pascagempa, terutama warga yang rumahnya rusak akibat goncangan gempa.

“Bentuk bantuannya ada permakanan untuk kerja bakti warga, dan bahan bangunan seperti usuk, reng, seng dan semen, tapi sesuai kebutuhan, karena di masyarakat sudah gerak untuk gotong royong, juga dari FPRB saling bergotong royong, dan insyaallah sudah terkondisi dengan baik,” katanya.

Data BPBD Bantul hingga Sabtu (1/7/2023) menyebut, gempa pada Jumat (30/6/2023) malam mengakibatkan kerusakan ringan bangunan yang sebagian besar rumah warga di 76 titik lokasi, tersebar di 20 kelurahan di 13 kecamatan.

“Akan tetapi kerusakannya ringan, ada genting yang melorot, kemudian pagar roboh, semua rusak ringan. Kemudian ada yang meninggal dunia satu orang, itu pun karena kaget, kemudian ada delapan orang luka-luka, dan semua sudah tertangani dengan baik,” tandasnya. (ant/fra/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 15 Mei 2024
32o
Kurs