Sabtu, 4 Mei 2024

Career Center Officer Program Bahas Masa Depan Lulusan Mahasiswa Jadi Freelancer Professional

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim yang turut menghadiri ICCN di Suara Surabaya Center, Kamis (25/5/2023), memaparkan program Pemprov Jatim terkait lulusan mahasiswa jadi freelancer professional. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Jumlah mahasiswa lulusan perguruan tinggi di Indonesia terus bertambah, namun lapangan kerja yang tersedia tidak berbanding lurus. Untuk itu dibutuhkan langkah solutif jangka panjang yang harus segera dilakukan.

Pembahasan itu dihadirkan Indonesia Career Center Network (ICCN) dalam acara Career Center Officer Program (CCOP) di Suara Surabaya Center, Kamis (25/5/2023) hari ini.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 mencatat, jumlah penduduk usia produktif atau angkatan kerja sebanyak 140 juta jiwa dari total 270,20 juta jiwa penduduk indonesia. Jumlah itu diperkirakan akan terus berkembang pesat.

Sementara Ditjen Dikti Kemendikbudristek mencatat, pada tahun 2020 ada 4.593 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kemudian pada tahun 2022, disampaikan pula bahwa perguruan tinggi di Indonesia menghasilkan 1,5 juta lulusan sarjana maupun diploma setiap tahun. Sementara lapangan kerja yang tersedia, hanya berkisar 300 ribuan tiap tahun.

Berkaca terhadap data tersebut, perlu langkah dan perencanaan matang agar Sumber Daya Manusia (SDM) produktif yang melimpah, bisa tertampung, tidak sia-sia.

Adapun Emil Elestianto Dardak Wakil Gubernur Jatim yang turut menghadiri ICCN itu menyebut, program CCOP sejalan dengan Merdeka Mandiri yang sedang digaungkan.

“Kita ngitung, usia orang 40 tahun setelah lulus kuliah bisa berkarir. Masa iya, empat tahun dia kuliah menentukan nasibnya 40 tahun. Karena salah jurusan, kemudian dia terjebak,” kata Emil

Untuk itu, lanjutnya, Pemprov Jatim ingin memastikan konsep merdeka belajar yang kini dijalankan di sekolah, bisa sejalan dengan merdeka berkarir. Salah satunya menjadi freelancer profesional.

“Salah satunya millenial job center yang melatih dan menyiapkan anak muda kita menjadi pekerja freelance profesional,” katanya lagi.

Menurutnya hal itu tidak mudah, mengingat butuh kemampuan managerial maupun skill mumpuni di bidang yang diminati.

“Ini yang kita tumbuhkan, lengkapi kompetensi dengan hal-hal yang dibutuhkan misalnya desain, komunikasi, kreatif konten dan sebagainya,” tandasnya.

Sementara Teddy Indira Budiwan Presiden ICCN menyebut, mayoritas perguruan tinggi tidak mengatur atau mempersiapkan dengan baik mahasiswanya pascalulus.

“Jadi rata-rata pusat karir itu unitnya tidak diatur dengan baik, orang yang bekerja di dalamnya, tidak dipersiapkan dengan baik,” katanya.

Teddy Indira Budiwan Presiden ICCN, Kamis (25/5/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Sehingga, lanjutnya, ICCN yang sementara sudah menggandeng 500-an perguruan tinggi itu akan merancang pelaksanaan program pembinaan karir bagi lulusannya, demi menurunkan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT).

“Harapannya para mahasiswa dan lulusan dapat merancang peta karir (career path) dengan baik, sehingga dapat menjadi insan yang Merdeka Belajar dan Merdeka Karir yang paripurna,” tandasnya. (lta/bil)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
31o
Kurs