Senin, 29 April 2024

DPRD Surabaya Sarankan Pelayanan Adminduk Tingkat RT Pakai Sistem Jemput Bola

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Warga Kota Surabaya mengurus administrasi kependudukan (adminduk) secara daring melalui aplikasi e-Klampid. Foto: Diskominfo Surabaya

Komisi A Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Kota Surabaya menyarankan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) hingga level rukun tetangga (RT), dilakukan dengan sistem jemput bola.

“Artinya, Ketua RT harus lebih peka mana saja warganya yang belum miliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) didatangi dan dibantu untuk buat data kependudukan seperti KTP,” kata Pertiwi Ayu Krishna Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Minggu (18/6/2023).

Menurutnya, Ketua RT harus mendata warganya dengan baik dan benar, baik data kelahiran, pendidikan, kesehatan, dan data kemiskinan itu harus jelas. Dia melanjutkan, kinerja camat dan lurah yang membawahi RW dan RT saat ini memang ada yang belum maksimal. Tapi, banyak juga yang berkinerja maksimal sesuai arahan Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.

“Kami tidak menjustifikasi mana saja camat dan lurah, RW dan RT yang tidak maksimal kinerjanya. Namun, faktanya di lapangan masih saja ada kejadian problem administrasi kependudukan di Surabaya,” ujarnya.

Ayu kembali mengatakan jargon layanan masyarakat yang sering digaungkan “Eri Cahyadi Wali Kota”. Jargon itu punya arti agar jangan sampai ada masyarakat yang tidak terlayani dengan baik.

“Tidak mungkin seorang wali kota memiliki program yang tidak baik untuk warganya. Tinggal bagaimana pelaksanaan di bawahnya, seperti camat, lurah, RW, dan Ketua RT-nya,” katanya.

Di sisi lain, Agus Iman Sonhaji Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya sebelumnya menyebut tingkat kesadaran masyarakat untuk tertib mengurus adminduk di Surabaya meningkat.

Menurutnya, peningkatan kesadaran itu diukur dari aktivitas warga dalam mengajukan permohonan kependudukan seperti, perpindahan alamat, penambahan gelar, permohonan akta kelahiran, akta kematian, dan lain sebagainya.

“Ada 24 jenis layanan adminduk yang dimanfaatkan warga Surabaya. Sehari tidak kurang dari 3.000 orang warga yang mengajukan data kependudukan, bahkan kalau hari tertentu bisa mencapai 4.000 pemohon yang mengajukan. Tentunya ini ada peningkatan kesadaran penduduk dari 3-4 tahun sebelumnya,” kata Agus.

Dia menjelaskan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, Dispendukcapil Surabaya ikut mengimbangi melalui berbagai layanan dengan sistem digital. Tak hanya itu, kata dia, Dispendukcapil juga terusmengunggah berbagai layanan informasi kependudukan yang bisa diakses oleh masyarakat melalui akun YouTube Swargaloka. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs