Rabu, 1 Mei 2024

Jazz Kampoeng Lawas Maspati Jadi Ajang Kolaborasi Para Seniman Berbagai Matra

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Dua musisi memainkan alat musik Saxophone dalam acara Jazz Kampoeng pada 12-13 Agustus 2023. Foto: surabaya.go.id

Kampung Lawas Maspati Kota Surabaya menggelar event bertajuk Jazz Kampoeng di hari jadinya yang ke-10, pada 12-13 Agustus 2023 kemarin.

Jazz Kampoeng ini menjadi ajang para seniman dari berbagai matra mengkolaborasikan genre dangdut, ludruk, EDM, dan juga hip-hop. Mulai dari Makna Kata, FjazzC-Team, Danyannisa, A.W.E.D Project, Nibroosyafiq Flame Jazz Project, Meimura Besut, By-A Febby dan DJ Milkyway yang turut memeriahkan.

Melansir surabaya.go.id, Wiwiek Widayati Kepala Disbudporapar Kota Surabaya yang turut menghadiri acara itu mengakui luar biasanya Kampung Lawas Maspati, yang konsisten selama 10 tahun mengembangkan potensi wisatanya.

Artinya, selama 10 tahun itu mereka terus bergerak dan terus mengeksekusi berbagai ide-ide kreatif untuk menghidupkan kampung wisata di kampungnya.

“Nah, kali ini mereka menggelar jazz kampoeng yang juga sangat luar biasa karena ini mengkombinasikan dan mengkolaborasikan berbagai seniman, sehingga kemasan yang baru ini benar-benar seperti di kampung dan enak dinikmati,” kata Wiwiek dalam keterangannya, Senin (14/8/2023).

Ia juga mengapresiasi pihak Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang ada di Kampung Maspati itu. Sebab, kreasi dan ide kreatif mereka tidak pernah mati, dan selama ini terus berinovasi untuk menawarkan hal-hal baru bagi para pengunjungnya.

“Memang inilah yang kami harapkan. Mereka tidak pernah berhenti berkreasi untuk mengembangkan kampungnya. Jadi, Kampung Lawas Maspati ini sangat layak untuk dicontoh kampung lainnya di Surabaya,” tegasnya.

Wiwiek juga memastikan bahwa saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memang tengah fokus mengembangkan kawasan atau perkampungan heritage di Kota Pahlawan.

Salah satu yang sudah diresmikan dan saat ini banyak mendapatkan intervensi adalah Kampung Penelehyang penuh sejarah. Intervensinya berupa berbagai penampilan seni budaya dan bahkan sudah disambungkan dengan susur sungai Kalimas.

“Kampung-kampung seperti inilah yang terus kami kuatkan. Saya yakin dengan berbagai intervensi dan pendampingan yang dilakukan, teman-teman Pokdarwis bisa semakin kreatif dalam mengambangkan kampungnya,” pungkasnya. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
32o
Kurs