Jumat, 10 Mei 2024

Kampung KB, Jurus BKKBN untuk Jaga Mental Remaja dari Tingkat Desa

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Bonivasius Prasetya Ichtiarto Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN. Foto: Antara

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut program Kampung Keluarga Berkualitas (KB) bisa menjaga mental remaja tetap stabil dan sehat sejak dari tingkat desa.

“Jadi dari desa pun kita lakukan supaya anak-anak punya kemauan, punya aktivitas dan kegiatan agar tidak gampang stres. Tidak sedikit-sedikit healing, healing dan healing,” kata Bonivasius Prasetya Ichtiarto Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN dilansir Antara pada Sabtu (15/7/2023).

Boni menjelaskan, program Kampung KB sudah disesuaikan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas.

Melalui aturan itu, Kampung KB dituntut untuk memperhatikan pembangunan kualitas tiap individu dalam keluarga dan memperhatikan seluruh siklus kehidupan.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, mengenai remaja dan adanya masalah angka gangguan emosi mental (mental emotional disorder) yang angkanya meningkat dengan signifikan, yakni dari 6,1 persen di tahun 2013 menjadi 9,8 persen. Untuk mengatasi hal tersebut, BKKBN mengadakan Kelas Bina Keluarga Remaja (BKR).

BKR adalah kegiatan yang dilakukan oleh keluarga dalam bentuk kelompok kegiatan. Para orang tua mendapatkan informasi dalam meningkatkan bimbingan dan pembinaan tumbuh kembang anak dan remaja secara baik dan terarah.

Para orang tuan ini dibantu oleh fasilitator dan kader. Sasaran dalam program ini adalah keluarga yang memiliki anak usia 6-21 tahun dan belum menikah.

Kelas itu memberikan kegiatan menarik bagi remaja dengan materi gerakan pembangunan keluarga sejahtera, pemanfaatan delapan fungsi keluarga, edukasi reproduksi sehat hingga pembinaan remaja.

Selain itu, BKKBN juga sudah menerjunkan duta-duta Generasi Berencana (GenRe) yang merupakan remaja untuk memberikan edukasi kepada rekan sebaya, mengenai pentingnya merencanakan masa depan.

Boni menjelaskan, dengan menciptakan sebuah forum bagi remaja yang dimasukkan ke level desa, anak remaja bisa saling bercerita dan bertukar pikiran dengan cara yang lebih nyaman.

Sehingga tidak terpaku pada hal-hal yang dapat merusak kestabilan mentalnya seperti terkait kawin usia muda, seks bebas dan penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA).

“Kelas BKR itu membuat mereka menikmati (masa muda), sekaligus produktif terhadap kehidupan,” tandasnya. (ant/fra/saf)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 10 Mei 2024
31o
Kurs