Minggu, 28 April 2024

Kemenkumham Selidiki Perusakan Tempat Penampungan oleh Pengungsi di Puspa Agro

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Pengrusakan kaca jendela yang diduga dilakukan pengungsi internasional di penampungan Aparna Puspa Agro, Sidoarjo, Jumat (8/12/2023). Foto: Humas Kemenkumham Jatim Pengrusakan kaca jendela yang diduga dilakukan pengungsi internasional di penampungan Aparna Puspa Agro, Sidoarjo, Jumat (8/12/2023). Foto: Humas Kemenkumham Jatim

Kanwil Kemenkumham Jatim merespon kejadian Perusakan Fasilitas sarana Puspa Agro yang diduga dilakukan pengungsi internasional di Kabupaten Sidoarjo, Jumat (8/12/2023) malam.

Herdaus Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim dalam keterangannya yang diterima suarasurabaya.net mengatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan kasus lebih lanjut.

Hal ini untuk mengetahui siapa dan apa motif sesungguhnya dari tindakan pengrusakan di tempat penampungan pengungsi di Puspa Agro.

“Kami sedang komunikasi dan berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk mendalami kasus pengrusakan sarana dan prasarana di tempat penampungan pengungsi Puspa Agro yang diduga dilakukan oleh pengungsi,” ujar Herdaus, Sabtu (9/12/2023).

Herdaus menceritakan bahwa sebelumnya terjadi pemadaman listrik oleh PLN sejak, Jumat kemarin, pukul 01.30 WIB dikarenakan adanya kebakaran gudang perusahaan marketplace yang lokasinya disebelah kiri area Pasar Puspa Agro, Sidoarjo.

“Pada Jumat siang, para pengungsi melakukan protes kepada pengelola Aparna Puspa Agro karena dengan adanya listrik padam dianggap mengganggu aktivitas para pengungsi yang ditampung di Aparna Puspa Agro, sehingga pihak pengelola mengupayakan recovery dengan cepat dan tepat yaitu dengan menyewa genset,” jelasnya.

Pada sore harinya, genset tiba di lokasi penampungan. Petugas kemudian melakukan pemasangan dan penginstalasian untuk menghidupkan kebutuhan listrik penampungan.

“Sekitar satu jam setelah genset aktif, ternyata kami menerima informasi dari PLN bahwa aliran listrik telah menyala dan bisa digunakan, sehingga pemasangan dan penginstalasian genset dihentikan dan proses penyambungan kembali menggunakan aliran listrik PLN,” urai Herdaus.

Lebih lanjut, pada pukul 19.15 WIB terdapat beberapa pengungsi yang melakukan pengrusakan sarana dan prasarana di Puspa Agro.

“Informasi yang kami terima, ada sekitar 30 orang refugees melakukan perusakan dengan melempari kaca penampungan Aparna Puspa Agro,” terang Herdaus.

Pot tanaman berserakan diduga dirusak para pengungsi di penampungan Aparna Puspa Agro, Sidoarjo, Jumat (8/12/2023). Foto: Humas Kemenkumham Jatim

Kejadian tersebut berlangsung sekitar 15 menit. Para perusak berhenti beraksi setelah aliran listrik di penampungan kembali normal.

“Para refugees yang melakukan perusakan lari bersembunyi,” tutur Herdaus.

Herdaus sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, aksi pengrusakan tersebut akan menjadi bahan evaluasi pihaknya.

Untuk itu, pihaknya telah mengagendakan pertemuan dengan para stakeholder, termasuk dengan International Organization for Migration (IOM) pada Senin, (11/12/2023) mendatang.

“Kalau melihat kronologisnya, hal ini dapat dikategorikan sebagai sikap atau perilaku pengungsi yang tidak sepantasnya, kemungkinan ada sanksi sebagai efek jera dan sebagai bentuk pertanggungjawaban,” pungas Herdaus. (feb/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
28o
Kurs