Senin, 2 Desember 2024

KONI Jatim Dukung Pembibitan Atlet Lewat Ajang Tarkam

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Freepik

Dito Artedjo Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang baru dilantik menyampaikan mendapat perintah dari Joko Widodo Presiden untuk menggalakkan liga antarkampung atau tarkam. Presiden ingin liga-liga pertandingan olahraga masif dilaksanakan di level tingkat pendidikan sekolah, kuliah dan juga untuk rakyat.

Instruksi ini disambut baik oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur. Menurut M Nabil Ketua Umum KONI Jatim, perintah ini harus diterjemahkan menjadi suatu desain besar untuk pengembangan sepak bola di Tanah Air. Usulan ini bisa dikembangkan dengan salah satunya mendatangkan mantan pemain nasional yang punya legitimasi seorang legenda.

Ia mencontohkan, Arab Saudi yang perkembangan sepak bolanya menjadi lebih baik setelah mengikuti Piala Dunia Argentina pada 1978 lalu karena melakukan upaya yang disebutkan Nabil di atas.

“Ada mantan pemain Brazil Rivellino ketika dipindah ke Saudi, beliau berjalan dengan menteri diikuti banyak orang. Artinya banyak anak muda yang senang bola, tapi paling tidak itu menjadi rangsangan pertama untuk mencintai bola. Mereka ingin jadi seperti Rivellino seorang atlet sepak bola dunia. Kalau saya sungguh-sungguh saya bisa seperti dia, baik itu kualitas, income dan komitmen sebagai seorang olahragawan,” kata Nabil dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Rabu (5/4/2023).

Pihaknya juga mendukung untuk mendapatkan bibit atlet sepak bola terbaik di Indonesia, pelatih harus turun langsung ke kampung-kampung menyaksikan pertandingan antarkampung dan tidak hanya mengandalkan jebolan dari klub saja.

Dalam cabang olahraga lain, Nabil mencontohkan atlet yang tidak besar dan lahir di klub seperti Lalu Muhammad Zohri asal NTB yang berhasil meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018, kemudian Luluk Diana atlet angkat besi (lifter) putri asal Pacitan, Jawa Timur juara dalam ajang International Weightlifting Federation (IWF) Youth World Championship 2022 di Leon, Guonojuoto, Meksiko.

Ia menyebut, secara konsep dalam rekrutmen atlet Puslatda yang dilakukan KONI ada tiga opsi yang dilakukan yaitu dari klub, dari KONI kabupaten/kota berdasarkan hasil rekrutmen di tingkat provinsi atau nasional dan ketiga yaitu perorangan.

“Kalau mereka yakin punya kelebihan dan bisa berkompetisi dengan sportif ya kita ambil,” jelasnya.

Dalam menjalankan perannya untuk melaksanakan pembinaan dan peningkatan prestasi atlet, KONI Jatim akan berkoordinasi dengan KONI di kabupaten/kota supaya turun dan mendukung klub yang ada.

“Saya ingatkan teman-teman kabupaten/kota agar menginstruksikan askab-askot (asosiasi kabupaten-kota) saat rekrutmen atlet harus melakukan rekrutmen supaya diidentifikasi kepada seluruh kalangan. Jangan sampai karena struktur, tidak ikut klub jadi tidak direktut,” tegasnya.

Terakhir, Nabil juga mengingatkan peran orang tua dalam penentu prestasi atlet anaknya.

“peran orang tua menjadi penentu karena anak tidak mungkin mengajukan diri sendiri kalau dia hebat. Orang tua mengusulkan kepada klub atau lembaga, untuk silakan dicek silakan diukur kemampuannya,” pungkasnya.(dfn/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 2 Desember 2024
26o
Kurs