Selasa, 7 Mei 2024

Mahasiswa Unair Ciptakan Alat Bantu Skrining Kanker Serviks Berbasis AI

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) berhasil menciptakan alat bantu skrining deteksi kanker serviks berbasis Artificial Intelligence (AI). Foto: Unair

Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang terdiri dari Nabilah Sabilillah mahasiswa Profesi Bidan, Dwita Rahmadini Hendri dan Khairun Nisa dari Teknik Biomedis, berhasil menciptakan alat bantu skrining deteksi kanker serviks berbasis Artificial Intelligence (AI).

Nabilah Sabililah ketua tim, menjelaskan bahwa inovasi AlteVIA itu merupakan Artificial Intelligence (AI) pendeteksi lesi Acetowhite atau citra tanda gejala kanker pada mulut rahim atau serviks.

“Kami mengkombinasikan hardware berupa probe, tabung berkamera mini, yang nyaman sebagai alternatif spekulum, alat logam yang biasa digunakan untuk membuka organ vagina dan melihat citra mulut rahim,” ucapnya pada Selasa (20/6/2023).

Dibuatnya inovasi tersebut, kata Sabil, dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi kematian akibat kanker serviks di Indonesia, yang menurutnya, salah satu penyebabnya yakni kurang rutinnya wanita melakukan pemeriksaan berulang dengan alasan pengalaman tidak nyaman saat prosedur pemeriksaan menggunakan spekulum.

Ia mengatakan bahwa alat buatan timnya itu, secara prosedur skrining kanker serviks, dilakukan melalui tes IVA, yakni menginspeksi mulut rahim dengan mata telanjang selepas olesan asam asetat.

Menurutnya, tes IVA memiliki subjektivitas yang tinggi dan hanya bergantung pada kompetensi pemeriksa yang tidak merata di Indonesia, ia menyebut, hal itu menjadi isu sentral, karena semakin dini mengetahui adanya lesi, maka tingkat kesembuhan juga akan tinggi.

“Perjalanan sejak masa pra-kanker hingga menjadi kanker membutuhkan waktu tahunan. Dalam masa itu, bila terdeteksi sejak dini, kemudian langsung tindakan pengobatan. Maka jaringan mulut rahim pasien, kemungkinan besar dapat sembuh 100 persen seperti semula,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa keberhasilan membuat alat tersebut, membawa timnya meraih gold medal dalam ajang Indonesia International IoT Olympiad (I3O) 2023, yang bersaing dengan 75 tim daring dan 25 tim luring dari 13 negara.

Ke depan, ia berharap, melalui alat tersebut,sehat pihaknya dapat terus meningkatkan kualitas skrining dan kesediaan wanita dalam mengecek mulut rahimnya lebih sering untuk mewujudkan hidup sehat.(ris/dvn/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
24o
Kurs