Sabtu, 20 April 2024

Menkes Sebut Vaksin Booster Kedua Tidak Digunakan Sebagai Syarat Perjalanan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Sentra vaksinasi di salah satu stasiun di bawah naungan KAI Daop 8. Foto: Humas KAI Daop 8 Surabaya

Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan (Menkes) menyatakan bahwa pemerintah sejauh ini tidak berencana untuk menjadikan vaksinasi Covid-19 dosis booster atau penguat kedua sebagai syarat perjalanan.

“Enggak,” kata Budi singkat ketika ditanya wartawan mengenai hal itu selepas menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transisi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) di Jakarta, Kamis (26/1/2023).

Menkes menjelaskan bahwa hal itu tidak lepas dari sikap pemerintah yang akan mulai mengurangi intervensi berlebih, berkenaan dengan kegiatan masyarakat selepas pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 lalu.

“Intinya intervensi pemerintah yang mengatur-atur masyarakat akan kita kurangi. Supaya partisipasi masyarakat atas kesadaran sendiri itu boleh ditingkatkan, obat-obatan, vaksinnya ada,” ujarnya, seperti dilansir dari Antara.

Kendati demikian, Menkes menegaskan bahwa pemerintah saat ini masih menggratiskan vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua bagi masyarakat.

Menkes menjelaskan bahwa saat ini Indonesia masih memiliki sekira stok 10 juta vaksin, termasuk lima juta dosis hibah dari luar negeri.

“Ada (hibah) sekitar lima jutaan, dan kita masih bisa minta lagi. Kalau hibah kita ambil dari luar gratis, tapi kalau beli, vaksin dari dalam negeri,” kata Budi.

Lebih lanjut, Menkes juga tetap mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua, terlebih guna menambah kewaspadaan atas kemunculan subvarian XBB 1.5 atau dikenal sebagai Omicron Kraken.

Pasalnya, Budi menyampaikan bahwa subvarian Omicron Kraken terdeteksi diidap seorang pelaku perjalanan asal Polandia saat beraktivitas di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Meski meyakini bahwa imunitas komunitas Indonesia cukup baik, Menkes menyarankan bagi kalangan lanjut usia dan pengidap komorbid untuk memenuhi vaksinasi Covid-19 dosis penguat kedua.

“Di-booster deh, terutama untuk yang tua dan komorbid,” kata Budi.

Di sisi lain Menkes juga menegaskan bahwa pemerintah Indonesia terus berkorespondensi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) terkait proses transisi dari pandemi menuju endemi.

“Kita ingin komunikasi dengan WHO, nanti ada koordinasi sama Pak Menko, supaya kalau bisa kita berbarengan. Tapi hampir di seluruh dunia para pimpinannya sudah melihat bahwa terkendali, semakin terkendali, kecuali tinggal di beberapa negara saja,” ujarnya.(ant/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
29o
Kurs