Minggu, 5 Mei 2024

Menkominfo Imbau Semua Pihak Agar Ciptakan Pemilu 2024 yang Damai

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi pemilu. Foto: BBC

Budi Arie Setiadi Menteri Komunikasi dan Informatika mengajak seluruh masyarakat serta semua pihak menciptakan pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang damai, dengan mencegah timbulnya hoaks, fitnah, maupun ujaran kebencian.

“Jangan ada hoaks, jangan ada fitnah, kebencian, karena kita ini satu bangsa, satu negara,” ujar dia dalam rilis pers yang dikutip Antara, Sabtu (26/8/2023).

Budi Arie mencontohkan sejarah perjalanan negara-negara di dunia seperti Jepang dan Amerika Serikat yang bisa menjadi bangsa maju karena mampu menjaga persatuan bangsa.

Menurut dia, tugas generasi pendahulu adalah untuk menyatukan bangsa, sedangkan tugas generasi muda saat ini dan nanti adalah membawa Indonesia menjadi negara maju.

Oleh karena itu, Budi Arie mengajak semua pihak menjadikan Pemilu 2024 sebagai pembawa kesejukan bagi demokrasi Indonesia.

“Kepada kontestan, masyarakat Riau, dan semua pihak, saya titipkan pemilu damai tahun 2024. Tahun 2024, bulan Februari, tanggal 14, kita akan memasuki masa pemilu dan kami berharap mudah-mudahan pemilu ini betul-betul membawa kesejukan bagi kita semua,” harap dia.

Budi Arie menekankan agar jangan sampai persatuan dan kesatuan yang telah dirajut oleh para pendiri bangsa dan pahlawan dipecah belah oleh keinginan sekelompok orang.

Sebelumnya, Budi Arie menyatakan pihaknya siap menangkal konten-konten hoaks hingga radikalisme di ruang digital menjelang pelaksanaan pemilu serentak 2024. Langkah tersebut diambil Kemenkominfo untuk memastikan berlangsungnya pemilu yang produktif dan sehat bagi masyarakat Indonesia.

Pihaknya berkomitmen untuk menyiapkan koordinasi lintas kementerian dan lembaga agar konten-konten bermuatan negatif tidak merusak kedamaian di ruang digital menjelang pesta demokrasi di 2024 itu.

Pemilu Damai menjadi narasi untuk Pemilu 2024 dengan harapan masyarakat Indonesia, khususnya para pemilih pemula yang didominasi generasi Z tidak terjebak dengan ledakan informasi politik. Khususnya narasi politik di media sosial yang bernada memecah belah persatuan bangsa maupun ujaran kebencian. (ant/dvn/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
32o
Kurs