Senin, 29 April 2024

Meta Ancam Blokir Akses Konten di Kanada Imbas Berlakunya UU Berita Online

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
ilustrasi - Sebuah smartphone dengan logo Facebook terlihat di depan tampilan logo rebrand baru Facebook Meta. Foto : Antara

Meta memulai proses untuk mengakhiri akses ke berita di Facebook dan Instagram untuk semua pengguna di Kanada per hari Selasa (1/8/2023), sebagai tanggapan atas undang-undang yang mewajibkan raksasa internet itu membayar penerbit berita.

Melansir Reuters, Rabu (2/8/2023), Pemerintah Kanada dengan cepat mengecam langkah tersebut sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab.

Undang-Undang Berita Online, yang disahkan Parlemen Kanada, akan memaksa platform seperti induk Google, Alphabet dan Meta, untuk menegosiasikan kesepakatan komersial dengan penerbit berita Kanada untuk konten mereka.

“Outlet berita secara sukarela membagikan konten di Facebook dan Instagram untuk memperluas khalayak mereka dan membantu keuntungan mereka,” kata Rachel Curran kepala kebijakan publik Meta di Kanada.

“Sebaliknya, kami tahu bahwa orang-orang yang menggunakan platform kami tidak datang kepada kami untuk mencari berita,” lanjutnya.

Pascale St-Onge Menteri Warisan Kanada yang bertanggung jawab atas hubungan pemerintah dengan Meta mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa keputusan itu tidak bertanggung jawab.

“Mereka lebih suka memblokir penggunanya untuk mengakses berita lokal yang berkualitas baik dan bukannya membayar fair share kepada organisasi berita,” kata St-Onge.

Lembaga penyiaran publik Kanada, CBC (Canadian Broadcasting Coperation), turut menyebut langkah Meta sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab dan merupakan penyalahgunaan kekuatan pasar mereka.

Undang-undang Kanada itu serupa dengan undang-undang yang disahkan Australia pada tahun 2021 dan telah memicu ancaman dari Google dan Facebook untuk membatasi layanan mereka.

Kedua perusahaan tersebut akhirnya membuat kesepakatan dengan perusahaan media Australia setelah amandemen undang-undang ditawarkan.

Namun, pada undang-undang Kanada, Google berpendapat lebih luas daripada yang diberlakukan di Australia dan Eropa, karena memberi harga pada tautan berita yang ditampilkan di hasil pencarian dan dapat diterapkan pada outlet yang tidak menghasilkan berita.

Meta mengatakan tautan ke artikel berita hanya mencapai kurang dari 3 persen dari konten di feed penggunanya dan berpendapat berita tidak memiliki nilai ekonomi.

Justin Trudeau Perdana Menteri Kanada pada bulan Mei menyampaikan argumen seperti itu cacat dan berbahaya bagi demokrasi serta ekonomi Kanada.(bnt/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
31o
Kurs