Jumat, 3 Mei 2024

Pakar Sebut QRIS Memang Memudahkan, tapi Rentan Penipuan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi QRIS. Foto: QRIS

Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) kini makin canggih. Bank Indonesia (BI) menyulap QRIS tak sekadar untuk transaksi pembayaran semaja. QRIS bakal bisa dipakai untuk transfer, tarik tunai, serta setor tunai.

BI mengklaim pengembangan fitur QRIS adalah solusi yang sangat praktis dan efisien untuk melakukan berbagai transaksi keuangan.

“Kalau dilihat dari penyerapan QRIS, Indonesia termasuk salah satu negara dengan implementasi baik. Terbukti kita banyak mendapat manfaatnya. QRIS sudah menjadi bagian dari keseharian kita,” kata Alfons Tanujaya pakar keamanan siber dan forensik digital dalam program Wawasan di Radio Suara Surabaya, Rabu (5/7/2023) pagi.

Selain mempermudah, QRIS disebut lebih aman. Termasuk untuk menghindari kejahatan saat tarik tunai di ATM. Hal ini memang bisa dilakukan dari mobile banking. Namun harus dari bank yang bersangkutan. Tidak bisa silang bank. Nah, QRIS memberikan kemudahan untuk tarik tunai dari bank yang berbeda.

“Sehingga penguna tidak perlu takut dicuri lagi seperti yang banyak terjadi ketika tarik tunai dengan ATM. QRIS juga tidak perlu mengeluarkan PIN kartu ATM, sehingga menutup celah tersebut,” jabar Alfons.

Tak hanya itu saja, QRIS juga aman karena perbankan selalu menggunakan jaringan tertutup. Hampir semua bank memanfaatkan enkripsi. “Meski bisa disadap, tapi tidak bisa dibaca. Karena sudah dikunci oleh enkripsi,” sebutnya.

Soal QRIS yang bakal dipakai untuk transfer, tarik tunai, serta setor tunai, Alfons memandang hal ini bukan hal yang baru. Meski ada kemudahan yang diberikan. Misalnya orang bisa tarik tunai dari ATM bank tertentu tanpa memiliki rekening di bank tersebut.

“Sebenarnya pada prinsipnya sama saja. Dari dompet digital ditransfer ke bank tertentu. Kemudian dengan scan QRIS, masyarakat bisa tarik tunai,” bilang pendiri Vaksincom tersebut.

Hanya saja, transaksi dengan QRIS juga memiliki celah. Seperti dalam kasus QRIS palsu yang terungkap di salah satu masjid di Jakarta Selatan pada April lalu. Pelaku mengalihkan dana infaq untuk masjid ke rekening pribadi.

Menurut Alfons, tindakan kejahatan ini terjadi karena kode QRIS tidak dapat dibedakan dengan mata telanjang. Selain itu, masyarakat juga abai untuk melihat lagi penerima transfer serta nomor rekening tujuan.

“Pemilih usaha atau penerima transfer melalui QRIS juga wajib memeriksa secara berkala agar kode QRIS tidak disalahgunakan. Misalnya dialihkan ke rekening milik orang lain,” pinta alumnus Universitas Indonesia ini.

Untuk membedakan mana kode QRIS yang asli dengan yang palsu, masyarakat dapat menggunakan aplikasi QR reader yang banyak tersedia di App Store atau Play Store.

“Silahkan pakai QR reader, lalu scan ke kode QRIS-nya. Nanti akan terpampang informasi siapa pemilik QRIS ini,” sebut Alfons.

Selain itu, guna memastikan keamanan dari QRIS, Alfons mewanti-wanti kepada pemilik untuk menjaga supaya sampai kode QRIS itu diganti oleh orang lain. Atau digandi dengan kode QR-nya yang mengarahkan ke aplikasi tertentu.

“Sebab, kode QR ini sangat luas. Selain transaksi keuangan, juga bisa mengarah untuk masuk ke web tertentu atau mengunduh aplikasi jahat,” pesan pria yang aktif mengajar di Universitas Prasetiya Mulya itu.

Alfons juga menyorot bank-bank yang dengan mudah membuka rekening baru untuk menampung uang hasil kejahatan. Menurutnya, rekening baru tersebut dibuka dengan KTP bodong.

“Selama ini jika terjadi kejahatan dalam QRIS, rekening penampung kejahatan didapatkan dengan cara memakai KTP palsu dari rekening bodong. Ini KTP palsu, tapi datanya asli,” ungkapnya.

Pihak bank, menurut Alfons, seharusnya melakukan pengecekan atas keabsahan KTP itu. Jika hal ini dilakukan, maka bank bisa membedakan mana KTP asli dan mana yang bodong.

“Tapi yang ditemukan justru ada kecerobohan dari pihak bank tersebut sehingga mereka menjadi penampungan uang hasil kejahatan. Oleh karena itu, bank harus lebih memperhatikan rekening baru yang dibuat nasabahnya,” tegasnya. (saf)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
25o
Kurs