Minggu, 28 April 2024

Pemkot Pasang Barikade di Sebagian Rute Surabaya Cross Culture 2023

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Salah satu peserta Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) memperagakan tari-tari dari negaranya di Kota Surabaya beberapa tahun lalu. Foto: Antara

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memasang barikade atau batas pengaman di sebagian rute menuju kegiatan Surabaya Cross Culture International Folk Art Festival (SCCIFAF) 2023. Event ini digelar pada Minggu (16/7/2023).

Wiwiek Widayati Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya mengatakan, pemasangan barikade tidak dipasang di sepanjang rute, tetapi hanya dipasang dari Siola sampai di depan Hotel Majapahit.

“Sebab, selepas dari Hotel Majapahit, para peserta SCCIFAF 2023 akan menaiki becak menuju ke Taman Surya Balai Kota Surabaya,” ujar Wiwiek dilansir Antara pada Sabtu (15/7/2023).

Perhelatan festival seni lintas budaya ke-16 ini, akan menampilkan berbagai karya penampilan seni dari berbagai negara. Di tahun 2023, gelaran SCCIFAF diikuti oleh 8 negara dan 9 daerah di Indonesia.

Berbagai peserta dari mancanegara, di antaranya berasal dari Negara Yunani, India, Korea Selatan, Mexico, Filipina, Sri Lanka, Uzbekistan, dan Prancis.

Sementara para peserta dari Indonesia, berasal dari daerah Pangkal Pinang (Bangka Belitung), Mengwi (Bali), Kendari (Sulawesi Tenggara), Flores (NTT), DKI Jakarta, Banjarmasin (Kalimantan Selatan), Bone (Sulawesi Selatan), Polewali Mandar (Sulawesi Barat), Kota Surabaya, dan Mojokerto (Jawa Timur).

Menurut Wiwiek, tujuan diberinya barikade di sejumlah lokasi agar warga bisa menikmati seluruh penampilan peserta SCCIFAF 2023, sekaligus supaya pelaksanaan parade bisa berjalan dengan tertib dan lancar.

Dia memastikan pemasangan barikade bukan untuk membedakan, namun ditujukan supaya jalannya SCCIFAF 2023 dapat berjalan dengan tertib. Termasuk pula agar para peserta parade tidak bercampur dengan warga atau penonton.

“Agar masyarakat bisa menonton Parade Deville dengan nyaman dan aman, karena sebagai tuan rumah, kami juga harus menghormati tamu yang datang, maka tampilannya juga harus bisa dinikmati semua. Oleh karena itu, kami harus mengatur sedemikian rupa agar acara berlangsung dengan tertib, aman, dan bisa dinikmati,” ujarnya.

Wiwiek menyebut penyelenggaraan SCCIFAF 2023 bertujuan untuk membangun hubungan diplomasi melalui seni dan budaya antar negara.

Sebab, Pemkot Surabaya ingin memperkenalkan Kota Pahlawan dan daerah-daerah di Indonesia kepada dunia internasional lewat pertunjukan seni budaya.

“Serta melestarikan dan mengembangkan kesenian tradisional Kota Surabaya dan kota lainnya di Indonesia kepada mancanegara,” tandasnya.

Setelah semua peserta SCCIFAF 2023 mengikuti parade deville, selanjutnya mereka akan menuju ke Taman Surya Balai Kota Surabaya untuk menyaksikan Festival Remo dan Yosakoi.

Rangkaian acara masih tetap berlanjut, pada malam harinya mulai pukul 18.00-21.00 WIB, warga Surabaya juga bisa menyaksikan tampilan seni di Alun-Alun Surabaya. Kegiatan ini menampilkan seluruh peserta SCCIFAF 2023. (ant/fra/saf)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
33o
Kurs