Selasa, 16 April 2024

Pemprov Jatim Dorong Rumah Sakit Kembangkan Layanan Unggulan

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim waktu meresmikan dua gedung baru di RSUD Karsa Husada Batu, Sabtu (25/3/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim

Peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan masih menjadi fokus dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).

Sebab, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim ingin layanan kesehatan di provinsi yang dia pimpin setara dengan rumah sakit unggulan di luar negeri.

Khofifah sendiri mengaku sempat mencari tahu langsung apa yang membuat pasien Indonesia berbondong-bondong untuk berobat ke luar negeri.

“Saya mencoba melakukan pendalaman, seperti apa layanannya, saya sangat yakin bahwa kita mampu melakukan itu,” ujarnya, Sabtu (25/3/2023).

Kata dia, untuk menjadi rumah sakit terpercaya harus memiliki keunggulan atau spesialisasi dari rumah sakit tersebut. Oleh karena itu, Khofifah mendorong RS di bawah otoritas pemprov untuk mengembangkan layanan unggulan.

“Misalnya RSUD dr. Soetomo bagus di penanganan penyakit jantung, RS Saiful Anwar di layanan ginjal dan RSUD Karsa Husada di penanganan stroke misalnya, itu akan jadi layanan unggulan,” ujarnya.

Lanjut Khofifah, saat ini RSUD dr. Soetomo telah mengembangkan medical tourism. Selain memberi layanan kesehatan bagi pasien, juga memberikan layanan bagi keluarganya yang mengantarkan.

Tak hanya itu, RSUD itu juga menyediakan hostel bagi keluarga pasien untuk sekian bulan selama masa pengobatan pasien. Sehingga, pasien dan keluarga tidak perlu bolak-balik untuk menempuh jarak yang memakan waktu.

Upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan dan pengembangan medical tourism ini, juga didukung dengan digitalisasi sistem manajemen yang baik. Mulai dari medical record hingga sistem rujukan terintegrasi (sisrute).

Sisrute merupakan sistem yang terus dikembangkan untuk mengatasi persoalan rujukan berjenjang yang mengakibatkan panjangnya antrean pasien dan lamanya penanganan.

“Saat ini kami terus berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan untuk membenahi sistem rujukan berjenjang menjadi berbasis kompetensi serta terintegrasi. Sehingga penjenjangan-penjenjangan tertentu bisa dilakukan percepatan,” jelas Khofifah. (wld/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 16 April 2024
32o
Kurs