Sabtu, 20 April 2024

Peneliti BRIN: Awal Ramadan 1444 H Berpotensi Sama, Idulfitri Berbeda

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi - Melihat hilal untuk menentukan awal Ramadan dan Idulfitri. Foto: BMKG

Thomas Djamaluddin Peneliti Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan ada potensi kesamaan waktu penetapan awal Ramadan 1444 H/2023.

Menurut Thomas, saat Maghrib 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS), dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat (3-6,4) dan sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal (WH).

“Jadi seragam versi 3-6,4 dan WH bahwa 1 Ramadan 1444 pada 23 Maret 2023,” ucap Thomas, seperti dilansir dari laman resmi BRIN, Kamis (9/3/2023).

Di sisi lain, Thomas menyebut adanya potensi perbedaan terkait Idulfitri. Hal ini disebabkan karena pada saat Maghrib pada 20 April 2023, ada potensi di Indonesia posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS, yaitu tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat (3-6,4). Namun sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal.

“Jadi ada potensi perbedaan versi 3-6,4 1 Syawal 1445 H jatuh pada 22 April 2023, tetapi versi Wujudul Hilal 1 Syawal 1445 H pada 21 April 2023,” ungkapnya.

Perkiraan 1 Syawal 1445 H oleh BRIN. Foto: BRIN

Sebab utama terjadinya perbedaan penentuan awal Ramadan, Idulfitri, dan Iduladha yang terus berulang karena belum disepakatinya kriteria awal bulan Hijriah. Perbedaan muncul bukan dikarenakan metode hisab (perhitungan) dan rukyat (pengamatan) tetapi karena perbedaan kriteria. Kriteria Wujudul Hilal digunakan Muhammadiyah sedangkan kriteria Imkan Rukyat (visibilitas hilal) digunakan oleh NU dan beberapa ormas lain.

Sementara prasyarat utama untuk terwujudnya unifikasi kalender Hijriah, harus ada otoritas tunggal. Otoritas tunggal akan menentukan kriteria dan batas tanggalnya yang dapat diikuti bersama. Sedangkan kondisi saat ini, otoritas tunggal mungkin bisa diwujudkan dulu di tingkat nasional atau regional. Penentuan ini mengacu pada batas wilayah sebagai satu wilayah hukum (wilayatul hukmi) sesuai batas kedaulatan negara.

“Kriteria diupayakan untuk disepakati bersama,” pungkas Thomas.(dfn/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
30o
Kurs