Jumat, 10 Mei 2024

Polda Jatim Terjunkan Ribuan Personel untuk Amankan Satu Suro

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Irjen Pol Toni Harmanto Kapolda Jatim (tengah), Selasa (18/7/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Polda Jawa Timur (Jatim) menyiagakan 1325 personel gabungan untuk mengamankan malam tahun baru Islam. Polda akan menindak tegas siapapun yang berbuat onar dalam malam 1 Suro.

Irjen Pol Toni Harmanto Kapolda Jatim memastikan akan menindak semua pihak yang berbuat kerusuhan saat peringatan Suro, atau selama digelarnya Operasi Aman Suro 18-19 Juli, 27 Juli, dan 3 Agustus 2023.

“Saya tegaskan, seluruh perguruan silat di Jatim dengan komitmen yang kita bangun, agar dipatuhi. Jajaran kepolisian akan tegas melakukan penegakan hukum, kalau langkah yang telah disepakati masih dilakukan pelanggaran. Sekali lagi, kita akan tindak tegas mereka yang membuat keonaran di manapun. Tolong kegiatan Suro ini bisa berjalan aman sampai selesai,” urainya saat diwawancarai media, Selasa (18/7/2023).

Operasi ini, lanjut Toni, demi memastikan tidak ada keributan antarperguruan silat di Jatim usai kegiatan Satu Suro dan Suran Agung di Madiun.

“Tentu ini jadi salah satu jawaban kesiapan kita. Meski yang dikedepankan Polres Madiun Kota dan Polres Madiun, kami (Polda Jatim) backup. Bahkan ada pejabat utama akan turun ke lokasi yang dimaksud. Operasi ini menjamin tidak ada peristiwa yang terjadi antarperguruan maupun perguruan dengan masyarakat,” tambahnya.

Menurutnya, salah satu pemicu perkelahian antarperguruan karena adanya tugu masing-masing perguruan silat di sejumlah daerah. Namun Forkopimda Jawa Timur sudah memutuskan, meminta tiap perguruan membongkar secara mandiri.

Meski mayoritas belum memenuhi permintaan itu, lanjut Toni, sebagai antisipasi, Polda Jatim sudah menugaskan personel di beberapa titik yang berpotensi terjadi pertengkaran selama operasi berlangsung.

“Kita turunkan anggota kita di jalanan, berseragam dinas dengan TNI, ada pos-pos yang kita dirikan di tempat yang jadi potensial, misal, makam yang akan dikunjungi,” jelasnya.

Toni melarang adanya pergerakan konvoi perguruan silat hingga lintas kota.

“Kita sudah imbau, membatasi ruang gerak mereka. Biasanya mereka bergerak jumlah besar lintas kota, mangkanya kita batasi agar tidak dilakukan,” tegasnya.

Ia berharap, kali ini operasinya juga berhasil. Seperti penurunan jumlah kejadian bentrok antarperguruan silat yang terjadi sejak dirinya menjabat tahun lalu, sebesar 70 persen.

“Periode yang sejak kami masuk sampai saat ini dibanding sebelumnya, peristiwa terkait ini menurun 70 persen. Artinya dengan langkah berkesinambungan dan operasi mandiri Polda membackup Polres Madiun dan Polres Madiun Kota,” tandasnya. (lta/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 10 Mei 2024
31o
Kurs