Sabtu, 27 April 2024

RSLT Surabaya Bekas Rawat Pasien Covid-19 Segera Dikosongkan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ratusan bed yang masih tertata rapi di RSLT Surabaya, Rabu (4/1/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) bekas tempat darurat untuk merawat pasien Covid-19 segera dikosongkan. Barang-barang medis yang masih ada akan didistribusikan ke RS dan puskesmas milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Pantauan suarasurabaya.net Rabu (4/1/2023), masih ada ratusan bed tersimpan di sana. Susunannya tetap rapi di ruangan, sama seperti saat pertama kali beroperasi. Namun bedanya tidak lagi dilengkapi bantal, sprei, dan selimut.

Sementara di depan RS, beberapa personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya juga masih berjaga.

“Masih dijaga karena masih ada banyak barang di dalam,” kata Fais salah satu petugas.

Selain bed, beberapa barang di ruangan lain juga masih ada seperti meja, kursi, lemari, juga kulkas penyimpan sampel laboratorium.

Bekas ruang IGD RS Lapangan Tembak untuk perawatan pasien Covid-19 sudah tidak dipakai, Rabu (4/1/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya Senin (2/1/2023) lalu menyampaikan, seiring cukupnya BOR (Bed Occupancy Rate) di Kota Pahlawan, RSLT sudah tidak lagi dipakai.

“Sudah kita lepas. Rumah sakit darurat itu kan hubungannya dengan BOR. Kalau (BOR) tinggi kita siapkan RS Darurat. Tapi lihat, naiknya karena apa. Kalau varian baru maka sudah ada caranya. Caranya, dengan aplikasi dan pribadi masing-masing sekarang ini,” kata Eri.

Semua fasilitas yang ada di RSLT akan diambil dan didistribusikan ke RS milik Pemkot Surabaya dan puskesmas.

“Fasilitasnya lagi koordinasi dengan teman-teman mau diambil semua. Ditaruh RSUD BDH (Bhakti Dharma Husada) dan RSUD Dr. Mohamad Soewandhie. Oksigen yang kotak-kotak itu ditaruh di puskesmas,” imbuhnya.

Terpisah Nanik Sukristina Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya merinci barang yang tersisa di RSLT di antaranya 102 bed pasien, 300 unit bed periksa pasien, 100 oksigen konsentrator, dan 2 buah hepafilter.

Ia mengeklaim jumlah itu sudah berkurang, karena sudah didistribusikan ke RS dan Puskesmas secara bertahap.

“Barang-barang yang ada di RS darurat sudah dilakukan pendistribusian secara bertahap ke RS BDH, RS Soewandhie dan puskesmas- puskesmas sejak awal tahun 2022,” kata Nanik, Kamis (5/1/2023). (lta/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs