Kamis, 28 Maret 2024

Salat Id Perdana di Masjid Islamic Centre, Tekankan Pentingnya Empati Sosial

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Suasana Salat Id di Masjid Raya Islamic Centre Surabaya, pada Sabtu (22/4/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Masjid Raya Islamic Centre Surabaya untuk pertama kalinya mengadakan Salat Idulfitri, pada Sabtu (22/4/2023).

Dalam Salat Idulfitri yang dimulai pada pukul 06.00 WIB itu, ribuan jamaah memenuhi ruangan dalam masjid dan memadati area halaman masjid serta gedung utama.

Achmad Muzakky Al Hafidz khotib salat Idulfitri di Masjid Raya Islamic Centre Surabaya menyatakan, digelarnya salat Id perdana di masjid milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) itu berjalan dengan baik.

“Alhamdulillah, kita hari ini bisa memulai salat Idulfitri perdana di Masjid Raya Islamic Centre, Alhamdulillah jamaahnya banyak, membeludak,” ucapnya seusai memberi khutbah.

Jamaah Salat Id di dalam Masjid Raya Islamic Centre Surabaya, pada Sabtu (22/4/2023). Foto: Risky suarasurabaya.net

Dalam kesempatan itu, ia juga menyatakan bahwa dalam khutbahnya, ia menyampaikan beberapa pesan moral kepada para jamaah yang hadir di masjid yang berlokasi di Sawahan, Dukuh Pakis, Surabaya itu.

“Pertama, ayo kita jadikan ramadan sebagai bengkel, sebagai latihan, sebagai kawah candradimuka, untuk melatih kita menjadi orang sabar, menjadi orang baik,” ucapnya.

Selain itu, ia juga menekankan, sebagai umat muslim hendaknya menjadi manusia yang mempunyai empati sosial, agar dapat menjalin hubungan baik antar sesama.

“Jadi, harus suka memaafkan, suka memberi maaf, berbuat baik, tidak menjadi pendendam,” ujarnya.

Karena menurutnya, dengan hal itu, persatuan dan kesatuan dapat terawat dengan baik di negara Indonesia ini, dan bisa mewujudkan baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan bahwa adanya berbagai perbedaan di Indonesia harus disikapi dengan baik, yakni untuk mewujudkan persatuan antar umat.

“Indonesia ini pemerintahnya luar biasa, rakyatnya juga luar biasa, sehingga perbedaan ini menjadi hal yang tidak pernah menjadi persoalan,” ujarnya.

Perbedaan yang tidak dipersoalkan dan dapat dipandang sebagai momentum menjalin ukhuwah itu, menurutnya akan menjadikan suasana semakin berkah.

“InsyaAllah rakyat Indonesia sangat mengerti, sangat bijak, dan menjadikan perbedaan ini menjadi semakin indah. Kemarin indah aman, yang sekrang juga indah aman,” pungkasnya.(ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
28o
Kurs