Jumat, 26 April 2024

Sinergi Antarelemen di Kota Surabaya Siap Amankan Momen Mudik Lebaran

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kiri ke kanan: Eddy Christijanto Kasatpol PP Kota Surabaya, AKBP Herlina Kapolres Tanjung Perak, AKP Haryoko Widhi Kasi Humas Polrestabes Surabaya dan Tundjung Iswandaru Kadishub Kota Surabaya saat mengisi program Semanggi Suroboyo, Jumat (14/4/2023). Foto: Chandra suarasurabaya.net

Eddy Christijanto Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Surabaya mengimbau kepada masyarakat yang akan mudik untuk menginformasikan kepada perangkat desa/petugas pengamanan.

Hal ini dilakukan agar rumah yang ditinggal, bisa ikut dibantu pemantauannya oleh petugas piket baik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya maupun unsur TNI-Polri (Bhabinsa/Bhabinkamtibmas).

Menurutnya selama masa mudik Lebaran, potensi pembobolan rumah yang ditinggal pemiliknya cukup besar. Apalagi kalau si pemilik tidak melapor kepada petugas bahwa akan mudik.

“Warga yang punya kampung mau mudik silahkan, tapi yang penting safety rumah diperhatikan. Titipkan kepada ketua RT atau keamanan kampung. Kita nanti seluruh kecamatan masing-masing sekitar 30 orang ada piket mulai tanggal 19 April. Tugas mereka patroli keliling perumahan/kampung terutama rumah-rumah yang sudah dititipkan untuk dijaga. Jadi piketnya bukan diam di kantor/pos, tapi keliling,” ujarnya dalam program Semanggi Suroboyo di Radio Suara Surabaya, Jumat (14/4/2023).

Eddy menjelaskan telah mengerahkan 900 personel untuk 31 kecamatan, sementara khusus wilayah kota dada 475 personel. Kemudian ada juga bantuan 275 personel BPBD dan 48 unit PMK yang siaga untuk antisipasi bencana.

“Termasuk ada bantuan dari personel Dinas Perhubungan Surabaya juga. Kita ada total 28 pos pantau dengan di wilayah tengah kota dan perbatasan, sinergi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak dan Polrestabes Surabaya. Ini semua luar biasa dalam rangka pengamanan momen Lebaran di Surabaya,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Kasatpol PP Kota Surabaya itu juga menyebut selama bulan suci Ramadan 1444 H, eskalasi gangguan masyarakat semakin menurun memasuki minggu ketiga.

“Memang eskalasinya awal-awal Ramadan luar biasa. Diawali perang sarung dan balap liar, yang bahkan di awal-awal kita bisa back up kejadian satu harinya 8-10 lokasi. Banyak yang kita amankan,” ujarnya.

Menurutnya, eskalasi gangguan biasa menurun berkat sinergi Pemerintah Kota (Pemkot) bersama TNI-Polri yang giat melaksanakan pengamanan lewat operasi Cipta Kondisi di empat wilayah Kota Pahlawan.

“Apalagi kita selalu dapat laporan masuk dari 112 (Command Center), termasuk ke SS (Suara Surabaya). Jadi informasi dari SS dari pendengar itu langsung kita tindaklanjuti, sehingga sampai kemarin malam 23 Ramadan (Kamis 13 April) tidak ada kejadian. Artinya eskalasi itu turun. Turun  ya, bukan berarti tidak ada,” ungkapnya.

Kedepan, pemkot akan mengkoordinir warga mulai tinkgat RT/RW memaksimalkan CCTV sesuai fungsi. Khususnya, untuk mengantisipasi kasus curanmor yang masih marak di Kota Surabaya.

Eddy meyebut sejauh ini masyarakat baru bertindak mengecek CCTV saat ada kejadian. Padahal menurutnya, CCTV bisa difungsikan untuk pencegahan bukan hanya curanmor, namun juga gangguan-gangguan lainnya seperti pembobolan rumah saat ditinggal mudik.

“Kebanyakan kalau ada sepeda motor hilang, baru dilihat CCTV-nya. Akhirnya tidak berfungsi untuk pencegahan. Untuk itu kedepan kita koordinasikan tiap kelurahan agar menugaskan satpam/linmas-nya mengawasi CCTV,” jelasnya.

Terkait kelurahan yang belum seluruhya punya CCTV, kedepan akan diusahakan Pemkot Surabaya perihal pengadaan lewat Diskominfo.

Dalam kesempatan yang sama di Semanggi Suroboyo, AKBP Herlina Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak menjelaskan telah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya untuk mengintruksikan para Bhabinkamtibmas lebih intens berpatroli di lingkungan masyarakat.

“Jadi pak Bhabin sudah diinstruksikan untuk antisipasi mudik Lebaran, rapat dengan pak RT/RW mendata warga yang akan mudik. Nanti kolaborasi dengan tiga pilar di Kelurahan untuk patroli,” ucapnya.

Terkait pos pengamanan dan pantau di wilayah hukum Polres Tanjung Perak, Kapolres menjelaskan sudah disiapkan. Seperti di exit tol Tanjung Perak, dekat Jembatan Suramadu, Kenjeran, Pasar Atom, dan kawasan Sunan Ampel.

“Jadi kita mengantisipasi wilayah ketika sebelum Lebaran sudah padat, seperti di Pasar Atom yang ramai orang belanja dan Sunan Ampel yang ramai orang wisata,” terangnya.

Herlina juga mengungkapkan kalau banyak warga di wilayahnya yang memberlakukan one gate system di tiap RT/RW. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah monitoring, serta mengantisipasi kejahatan curanmor dari orang yang terlihat mencurigakan.

“Memang ada pro kontra karena harus memutar lebih jauh, tapi proses pengawasan jadi lebih mudah untuk yang lalu-lalang di sana. Macem-macem lah dinamikanya,” ungkapnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs