Selasa, 30 April 2024

BKN Sebut Cuti Melahirkan Ciptakan SDM Berkualitas Tuju Indonesia Emas 2045

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Haryomo Dwi Putranto Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) saat konferensi pers di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Foto: Antara Haryomo Dwi Putranto Plt Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) saat konferensi pers di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Foto: Antara

Haryomo Dwi Putranto Plt. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengatakan bahwa kebijakan cuti melahirkan bagi aparatur sipil negara (ASN) selaras dengan target pemerintah dalam menciptakan SDM berkualitas menyongsong Indonesia Emas 2045.

Hal ini mengingat pentingnya peran ayah dalam mendampingi istrinya saat melahirkan maupun fase awal pascapersalinan.

“Kebijakan tersebut sekaligus mendukung realisasi target nasional generasi emas 2045,” kata Haryomo seperti dilansir Antara pada Rabu (20/3/2024).

Diketahui, ketentuan cuti melahirkan bagi ASN akan mengalami pembaruan pascaterbitnya Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023. Pembaruan cuti pendampingan melahirkan bagi ASN menjadi salah satu muatan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Manajemen ASN terbaru yang tengah disusun Pemerintah.

Pasalnya, cuti melahirkan tidak hanya mengakomodasi bagi ASN perempuan bersalin tetapi juga bagi ASN pria yang mendampingi isteri melahirkan. Pembaharuan ketentuan cuti melahirkan ini telah disampaikan Abdullah Azwar Anas Menteri PANRB dalam rapat kerja bersama Komisi II DPR RI, Rabu (13/3/2024).

Haryomo mengungkapkan cuti kelahiran bagi ASN direncanakan memuat lamanya waktu yang diberikan, baik bagi ASN perempuan yang melahirkan maupun bagi ASN pria yang mendampingi istri melahirkan.

“Terkait lamanya waktu cuti bagi ASN pria yang mendampingi isteri melahirkan, pemerintah sedang membahasnya dengan meminta masukan para pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.

Menurut dia, cuti bagi ASN pria yang mendampingi istrinya melahirkan belum diatur secara khusus. Aturan yang ada hanya mengatur cuti melahirkan bagi ASN perempuan.

Selain itu, lanjut dia, ASN pria yang istrinya melahirkan, mengajukan cuti dengan alasan penting, berdasarkan lamanya perawatan sang isteri di fasilitas kesehatan.

“Dengan RPP Manajemen ASN terbaru, nantinya akan ada aturan yang secara detil menyebutkan hak cuti bagi ASN pria mendampingi isterinya melahirkan atau keguguran,” pungkasnya.

Adapun selama menunggu RPP Manajemen ASN terkait Cuti Kelahiran ditetapkan, yang ditargetkan tuntas maksimal April 2024, ketentuan cuti bagi ASN perempuan yang melahirkan dan pengajuan cuti bagi ASN pria yang mendampingi isteri melahirkan masih merujuk pada ketentuan yang berlaku saat ini, yakni Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen PNS dan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK, serta Peraturan BKN Nomor 24 Tahun 2017 jo. Peraturan BKN Nomor 7 Tahun 2021 tentang Cuti PNS. (ant/ike/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
29o
Kurs