Senin, 29 April 2024

BMKG Peringatkan Bahaya Gelombang Laut Tinggi Capai 4 Meter pada 7-8 Februari

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi gelombang tinggi dan cuaca buruk di laut. Foto: bearfotos/Freepik

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini bahaya gelombang laut tinggi yang diprakirakan berlangsung pada 7-8 Februari 2024 di seluruh perairan Indonesia.

Samuel R Adiprabowo Prakirawan BMKG, mengatakan bahwa pola angin menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya gelombang air laut, berikut dampak aktifnya gelombang ekuator rossby-kelvin hingga adanya aktivitas Monsun Asia.

Dengan pola demikian wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara-timur laut dengan kecepatan angin berkisar 4-25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya – barat laut dengan kecepatan 4-30 knot.

“Tinggi gelombang air laut yang ditimbulkan berkisar 1,25 meter – 2,5 meter dan 2,5 meter – 4 meter,” kata Samuel, dilansir Antara, Rabu (7/2/2024).

Ia juga menekankan kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar selalu waspada.

BMKG pun berharap, kewaspadaan tersebut juga dapat diterapkan oleh pelaku pelayaran dan pihak pemegang otoritas keselamatan pelayaran laut dengan memperhatikan risiko tinggi.

Adapun klasifikasinya meliputi perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal Kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter).

Dari hasil pantauan cuaca BMKG, diketahui pula kecepatan angin tertinggi hingga 4 meter itu terpantau berpeluang terjadi di Laut Banda, perairan Amamapare Agats, perairan utara Papua, dan Samudera Pasifik utara Papua hingga Papua.

Sementara untuk tinggi gelombang mencapai 1,25-2,5 meter, berpeluang terjadi merata di sebagian besar kawasan perairan Indonesia barat-timur. Meliputi perairan utara Sabang, barat Aceh barat Pulau Simeulue-Kepulauan Mentawai, Enggano, Bengkulu-Barat Lampung, Samudera Hindia barat Sumatera, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

selain itu, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas-Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat-Laut Sawu, Selat Alor-Patar, Selat Wetar, perairan selatan Kupang-Pulau Rote.

Kemudian, Samudera Hindia selatan Banten-NTT, perairan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, perairan Kepulauan Karimun Jawa, Selat Makassar bagian selatan, perairan barat Sulawesi Selatan.

Laut Flores, Laut Banda, perairan Kepulauan Sabalana – Kepulauan Selayar, Laut Sumbawa, perairan Pulau Bonerate-Kalatoa, Bau-bau, Wakatobi, Sernata-Leti, Barbar-Tanibar, dan Kepulauan Kai-Aru, Fak-fak-Kaimana.

Selanjutnya, menyasar Kepulauan Amamapare-Agats bagian barat, Laut Arafuru, Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, perairan Kepulauan Sitaro-Bitung, selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku, perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera dan perairan utara Papua Barat. (ant/sya/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs