Sabtu, 27 April 2024

BPOM Sebut Intervensi Tumbuh Kembang Anak Tak Harus Melalui Suplemen

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi pemberian suplemen memberikan imunisasi kepada salah satu anak. Foto: Unusa

Reri Indriani Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, orang tua tak selalu harus memberikan suplemen untuk meningkatkan nafsu makan anak dalam upaya intervensi tumbuh kembang anak.

“Tidak nafsu makan bisa jadi disebabkan oleh penyakit, seperti masih ada anemia, stunting, berat badan yang tidak sesuai, ini bukan hanya semata-mata disebabkan oleh kurangnya suplementasi mikronutrien, tetapi juga faktor lingkungan, faktor psikologis lingkungan keluarganya, dan stimulus lainnya,” ucap Reri dilansir Antara, Jumat (23/2/2024).

Reri menilai, rendahnya nafsu makan pada anak tak bisa diatasi secara langsung melalui suplemen kesehatan, namun para orang tua juga harus menyelesaikan masalah kesehatan lain pada anak, dan mengganggu nafsu makannya.

Menurut Peraturan BPOM Nomor 16 Tahun 2019, kata dia, definisi suplemen kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan, dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, dan mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis.

Kemudian, lanjut dia, suplemen kesehatan ditujukan untuk orang yang terserang suatu penyakit, orang yang sedang mengonsumsi obat yang dapat mengganggu metabolisme vitamin dan mineral, ibu hamil, ibu, menyusui, lansia, dan terakhir anak-anak.

“Suplemen kesehatan di Badan POM ini bisa diizinkan dengan klaim untuk membantu menambah nafsu makan, tetapi bukan (karena) vitaminnya, karena memang itu ada kandungan lainnya, bahan alam lainnya, yaitu kurkumanya,” jelasnya.

Menurut Reri, anggapan bahwa konsumsi vitamin tertentu dapat otomatis meningkatkan nafsu makan adalah keliru.

“Jadi bukan karena vitaminnya saja. Selama ini kan ada mungkin persepsi diberi vitamin kompleks itu untuk menambah nafsu makan, padahal sebetulnya lebih kepada kandungan kurkumanya seperti itu,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, masih terdapat masyarakat yang hanya melihat suatu suplemen tertentu hanya dari khasiatnya saja, tanpa melihat bagian dampak penggunaan jangka panjang dari suplemen tersebut.

“Kondisi anak tidak nafsu makan itu harus diketahui penyebabnya, misalnya bisa saja karena kondisi memang anemia, itu kan jadi lesu, lemah, tidak ada nafsu makan. Kondisi tersebut dulu yang diperbaiki,”pungkasnya.(ant/man/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs