Kamis, 2 Mei 2024

Diaspora Indonesia Rayakan 128 Tahun Kedatangan Orang Jawa di New Caledonia

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Bambang Gunawan Konjen RI di Noumea, Florence Rolland Wali Kota La Foa, beserta para tokoh dan diaspora Indonesia berfoto bersama setelah meletakkan karangan bunga di depan monumen kedatangan pekerja Indonesia di New Caledonia. Foto: Konjen RI Noumea Bambang Gunawan Konjen RI di Noumea, Florence Rolland Wali Kota La Foa, beserta para tokoh dan diaspora Indonesia berfoto bersama setelah meletakkan karangan bunga di depan monumen kedatangan pekerja Indonesia di New Caledonia. Foto: Konjen RI Noumea

Diaspora Indonesia memperingati 128 tahun kedatangan orang Jawa tiba di New Caledonia (Kaledonia Baru).

Kedatangan orang Jawa pertama ke New Caledonia dimulai pada 16 Februari 1896. Kala itu Prancis meminta pemerintah kolonial Belanda untuk mendatangkan pekerja kontrak dari Pulau Jawa untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, peternakan, dan pertambangan nikel di wilayah Prancis Pasifik. Tepatnya di sebelah timur Benua Australia.

Dilansir Antara pada Minggu (18/2/2024), saat ini masih ada sekitar 4.000 orang di New Caledonia yang mengaku sebagai keturunan Jawa.

Sebagian besar dari mereka disebut masih berbahasa Jawa dan selebihnya berbahasa Prancis. Dan saat ini generasi muda keturunan Jawa disana menikmati kehidupan yang lebih baik dari generasi sebelumnya.

Sementara itu, pada 16 Februari dirayakan sebagai hari kedatangan orang Jawa di Kaledonia Baru yang diramaikan dengan acara “Jamuan Sesepuh” sebagai penghargaan dari generasi muda kepada generasi sebelumnya.

Kedatangan orang Jawa secara bertahap membentuk komunitas Indonesia yang kuat di Kaledonia Baru, meski awalnya menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru. Mereka berhasil memberikan kontribusi positif bagi pembangunan negara tersebut, menurut siaran pers itu.

Disebutkan pula bahwa pengakuan dan penghargaan pemerintah Kaledonia Baru terhadap sumbangsih masyarakat Indonesia, tercermin dari pembangunan monumen peringatan kedatangan orang Indonesia di delapan kota Kaledonia Baru.

Sedangkan pada Jumat (16/2/2024) lalu pemerintah Kota Paita dan Asosiasi Masyarakat Indonesia di Paita berkolaborasi menggelar upacara peringatan di halaman balai kota setempat. Di sana berdiri monumen 100 tahun peringatan keberadaan orang Indonesia di Kaledonia Baru, khusus di Kota Paita.

Pada hari yang sama, Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK) bekerja sama dengan pemerintah Kota Noumea mengadakan acara serupa di Valon du Gaz, Noumea.

Sebagai penghormatan kepada leluhur yang menjadi perintis kedatangan orang Indonesia di Kaledonia Baru, Komunitas Indonesia di Kaledonia Baru mengadakan acara “Jamuan Sesepuh” di Kota La Foa, yang berjarak sekitar 100 km dari Noumea.

Selain itu, kegiatan yang menampilkan seni budaya Jawa dan Indonesia itu juga menyuguhkan berbagai hidangan khas Indonesia.

Dengan di gelarnya acara itu sekaligus menjadi ajang penghormatan kepada para sesepuh Jawa yang telah berjuang memberikan warisan berharga bagi generasi mendatang di Kaledonia Baru. (ant/sya/saf)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
29o
Kurs