Sabtu, 4 Mei 2024

Ditjen Pendidikan Islam Gandeng Itjen Perkuat Pengawasan SPI PTKIN dan Seleksi Masuk PTKIN Jalur Mandiri

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Muhammad Ali Ramdhani Direktur Jendral Pendidikan RI. Foto: Humas Kemenag RI Muhammad Ali Ramdhani Direktur Jendral Pendidikan RI. Foto: Humas Kemenag RI

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) akan menggandeng Inspektorat Jenderal (Itjen) untuk memperkuat pengawasan pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Terdapat dua aspek penguatan, yaitu: Satuan Pengawasan Internal (SPI) PTKIN dan pengawasan Seleksi Masuk PTKIN khususnya pada skema Jalur Mandiri.

“Kemarin, saat Rakernas di Semarang, salah satu komitmen yang saya sampaikan saat ‘sorogan’ program kepada Menteri Agama, bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) akan menggandeng Inspektorat Jenderal (Itjen) untuk memperkuat Satuan Pengawasan Internal (SPI) PTKIN dan Pengawasan seleksi masuk PTKIN, khususnya pada skema Jalur Mandiri,” kata Muhammad Ali Ramdhani Dirjen Pendidikan Islam, Kamis (8/2/2024).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan langkah strategis dalam peningkatan kualitas tata kelola kampus untuk mewujudkan good governance university.

Menurut Kang Dhani, panggilan akrabnya, kehadiran SPI PTKIN merupakan bagian substanstif dalam rangka menjaga akuntabilitas, serta memberikan nilai tambah yang mampu membangun manajemen risiko dalam rangka mendukung kinerja rektor dan wakil rektor PTKIN.

“SPI menjadi sistem yang saat ini dibangun guna mengawal mandat Menteri Agama untuk membangun tata kelola mewujudkan Kementerian Agama yang terpercaya, bersih dan terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenag RI.

Tujuh PTKIN yang menjadi pilot project penguatan SPI, yaitu: UIN Imam Bonjol Padang (Sumatera Barat), UIN Raden Fatah Palembang (Sumatera Selatan), IAIN Kota Metro (Lampung), IAIN Ponorogo (Jawa Timur), UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung (Jawa Timur), Uin Alauddin Makassar (Sulawesi Selatan) dan UIN Mataram (Nusa Tenggara Barat).

Saat “Sorogan” Program, Ramdani juga menyampaikan komitmetnya terkait Internasionalisasi PTKIN dengan menjalin kerja sama Perguruan Tinggi Luar Negeri dalam Program Double Degree.

“Dengan program ini, mahasiswa PTKIN akan memperoleh pengalaman belajar di Perguruan Tinggi Luar Negeri yang memiliki prestasi bagus di dunia Internasional,” ungkapnya.

Kementerian Agama, lanjut Kang Dhani, saat ini konsen menghadirkan layanan pendidikan tinggi keagamaan Islam yang inklusif dan memperkuat reputasi sebagai perguruan tinggi berskala internasional.

“Program Double Degree akan jadi trigger bagi lahirnya program-program skala internasional lainnya yang bisa kita lakukan bersama dengan berbagai Perguruan Tinggi Luar Negeri,” tandasnya. (ike/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
30o
Kurs