Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan Kota Nusantara di Kalimantan Timur dirancang sesuai dengan prinsip green economy (ekonomi hijau).
“Ibu Kota Nusantara juga dirancang agar sesuai dengan prinsip green economy yang di mana mengedepankan beberapa prinsip,” ujar Troy Pantouw Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik/Juru Bicara OIKN.
Dilansir dari Antara pada Minggu (10/3/2024), Troy menjelaskan beberapa prinsip green economy tersebut.
Pertama, selaras dengan alam. Pada dasarnya lebih dari 65 persen luas Ibu Kota Nusantara merupakan area untuk ruang hijau.
Kedua, rendah emisi karbon. Nusantara sedang dirancang agar dapat menggunakan energi terbarukan dalam memenuhi kebutuhan energi nantinya serta 60 persen penghematan energi untuk konservasi energi dalam gedung.
Ketiga, prinsip sirkular dan tangguh. IKN dirancang agar dimana lebih dari 10 persen luas lahan disediakan untuk memenuhi produksi pangan.
Troy mengatakan, IKN merupakan kota cerdas dan hijau di Indonesia dengan perangkat Pembangunan keberlanjutan yang komprehensif.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara sendiri melalui lima tahap pembangunan dan akan selesai seutuhnya pada 2045.
Dia juga menjelaskan bahwa saat ini sudah ada Nusantara Net Zero Strategy 2045 atau peta jalan menuju kota dengan emisi nol bersih di 2045 serta Voluntary Local Review (VLR).
“Selain Nusantara Net Zero Strategy 2045, OIKN juga telah meluncurkan Voluntary Local Review (VLR) sebagai sasaran pembangunan berkelanjutan yang telah diluncurkan pada Februari 2024. Terkait peluncuran VLR, Ibu Kota Nusantara merupakan ibu kota pertama di dunia yang menyampaikan VLR-nya kepada PBB,” katanya.
Terkait tantangan penyusutan Kawasan hutan yang berpotensi menimbulkan bencana alam dan konflik dengan satwa, Troy Pantouw menjelaskan bahwa IKN telah menetapkan langkah-langkah strategis untuk mitigasi masalah lingkungan di kawasannya.
“Lebih jauh, IKN telah merancang dan membuat Koridor Satwa dalam Kawasan Lindung, yang dibagi menjadi koridor alami dan buatan, sebagai inisiatif untuk meminimalisir konflik antara aktivitas manusia dan satwa liar,” katanya.
Ia mengatakan, Otorita IKN telah proaktif dalam mengatasi permasalahan ini, dengan menerapkan strategi komprehensif untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Kami berkomitmen untuk pembangunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, yang harmonis dengan alam dan masyarakat sekitar,” kata Troy.
Otorita IKN saat ini berupaya meningkatkan jumlah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) sebagai upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan.
“Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Otorita IKN untuk menciptakan keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian lingkungan, memastikan bahwa IKN berkembang sebagai kota masa depan yang berkelanjutan dan harmonis dengan alam,” ujar Troy. (ant/saf/ham)