Selasa, 30 April 2024

Menlu RI Tegaskan Indonesia Pemain Utama, Bukan Sekadar Penonton

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Retno Marsudi Menteri Luar Negeri (Menlu) RI . Foto: Humas Kemlu

Retno Marsudi Menteri Luar Negeri (Menlu) RI menegaskan, diplomasi selama hampir sepuluh tahun terakhir menunjukkan bahwa Indonesia adalah salah satu pemain utama di kawasan dan global, bukan sebagai penonton.

Retno mengutip lembaga pemikir independen yang berbasis di Australia, Lowy Institute, yang menyebut Indonesia sebagai middle power di Asia dengan pengaruh diplomatik dan kekuatan komprehensif yang terus meningkat.

Dilansir dari Antara pada Senin (8/1/2024), diplomasi Indonesia juga disebut memiliki pengaruh tertinggi di Asia Tenggara pada 2023. Retno mengatakan kepemimpinan Indonesia diakui dunia, termasuk dalam menggerakkan ASEAN selama keketuaan Indonesia.

“Kepemimpinan Indonesia di kawasan sangat berperan untuk mencegah balkanisasi ASEAN sebagai sebuah organisasi kawasan,” kata Retno.

Diplomasi Indonesia, menurut Retno, juga berfungsi membangun arsitektur kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, yang mengedepankan paradigma kolaborasi dan penghormatan terhadap hukum internasional.

Pada 2019, Indonesia menjadi inisiator Pandangan ASEAN terhadap Indo-Pasifik (AOIP) yang mendorong kerja sama yang konkret dan inklusif sebagai jawaban dinamika meningkatnya rivalitas di kawasan tersebut.

Menyangkut perkembangan di Myanmar, Retno menggambarkan bahwa isu tersebut selalu menjadi perhatian Indonesia.

Selama keketuaan Indonesia dalam ASEAN, lebih dari 265 kegiatan telah dilakukan dengan para pemangku kepentingan Myanmar untuk mendorong kemajuan implementasi Konsensus Lima Poin demi membantu Myanmar keluar dari krisis.

“Demokrasi dan stabilitas di Myanmar akan menjadi kunci penyelesaian isu Rohingya, agar mereka dapat kembali ke rumah mereka secara bermartabat,” ucapnya.

Di tataran multilateral, Indonesia juga terus menyuarakan penguatan sistem multilateral, termasuk reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang saat ini dinilai sudah tidak relevan dan tidak menjawab tantangan zaman.

Dalam Presidensi G20 2022, Retno menganggap Indonesia menjalankan tugas dengan baik dan menghasilkan proyek kerja sama konkret bagi negara berkembang, di tengah tensi geopolitik yang memanas.

Indonesia, kata dia, dapat memainkan peran jembatan dengan baik di tengah perbedaan pandangan yang sangat tajam antarnegara.

Menurut Retno, Indonesia juga terus meningkatkan jumlah pasukan penjaga perdamaian. Pada akhir November 2023, Indonesia menjadi kontributor keenam terbesar pasukan penjaga perdamaian, meningkat tajam dibandingkan 2014 saat Indonesia tercatat menjadi kontributor ke-16 terbesar di dunia.

Retno menyebut, sejak 2014 lebih 20.000 personel telah dikirim ke 13 misi pemeliharaan perdamaian PBB. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 30 April 2024
26o
Kurs