
Prabowo Subianto Presiden RI, hari ini, Kamis (24/4/2025), menerima kunjungan kenegaraan Sitiveni Rabuka Perdana Menteri Republik Fiji, di Istana Merdeka, Jakarta.
Kunjungan perdana Rabuka beserta delegasi hari ini menandai peringatan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Republik Fiji yang sudah terjalin selama 51 tahun.
Dalam keterangannya, Prabowo Presiden menyatakan, Pemerintah Indonesia memiliki sejumlah perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Fiji yang akan ditindaklanjuti secara konkret.
Antara lain, kerja sama di bidang pertahanan yang sudah disepakati pada masa pemerintahan sebelumnya.
Dasar hukum kerja sama itu adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengesahan Persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Fiji tentang Kerja Sama Bidang Pertahanan.
Terkait kerja sama pertahanan, Prabowo mengundang Fiji untuk melakukan latihan militer bersama tiga matra di Indonesia, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
“Kami siap untuk latihan bersama di bidang militer, kami terbuka untuk darat, laut, dan udara. Kami membuka pintu untuk Militer Fiji belajar bersama di Indonesia,” ujar Presiden.
Berikutnya, RI 1 bilang, Indonesia juga akan melanjutkan kerja sama di bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan mempererat hubungan masyarakat kedua negara.
Prabowo mempersilakan Pemerintah Fiji mengirim anak-anak mudanya ke Indonesia untuk belajar di lembaga/sekolah bidang vokasi, teknik, dan pertanian tropis.
Kepala Negara menyebut akan menambah beasiswa kemitraan untuk para pelajar dari Fiji.
“Kami akan menambah beasiswa kemitraan antara negara berkembang, kemudian beasiswa untuk pemuda-pemudi Fiji,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Prabowo menegaskan Fiji merupakan mitra penting Indonesia di kawasan Pasifik sejak pembukaan hubungan diplomatik tahun 1974.
Sekarang, Fiji tercatat sebagai mitra dagang terbesar keempat Indonesia di kawasan Oseania.
Menurutnya, Indonesia dan Fiji punya kesamaan sebagai negara kepulauan, dan punya kepentingan serta menghadapi tantangan yang sama seperti isu iklim, naiknya permukaan laut, hingga dinamika geopolitik.
“Kita sama-sama memiliki prinsip-prinsip paling menghormati antara bangsa-bangsa. Kita, kedua negara, menjunjung tinggi azas kedaulatan, asas kemerdekaan, asas hak-hak kesetaraan antara bangsa-bangsa,” tandas Prabowo.(rid/ham)