
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya terus mengejar status World Class University (WCU) Top 300 dengan memperkuat hubungan alumni dan kemitraan industri.
Prof Bambang Pramujati Rektor ITS menegaskan peran penting alumni dalam meningkatkan reputasi akademik ITS di tingkat global.
Menurutnya, prestasi alumni di dunia profesional dan penelitian turut mendukung pendidikan berkualitas, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 4.
“Alumni adalah wajah ITS di luar kampus untuk memperluas akses pembelajaran dari praktisi serta meningkatkan kesiapan lulusan,” ujarnya dalam acara Alumni & Industrial Gathering di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Sabtu (4/10/2025).
Bambang menerangkan bahwa keterhubungan alumni dengan kampus dan industri menjadi jembatan kolaborasi global di bidang riset dan pengembangan teknologi. Ekosistem kolaboratif ini mendorong lahirnya inovasi dan hilirisasi yang relevan dengan kebutuhan zaman.
“Mulai dari proyek riset hingga adopsi teknologi di kelas dan laboratorium, semuanya memperkuat kapasitas jejaring internasional ITS,” tutur Bambang.
Keterlibatan industri juga dipandang krusial dalam transformasi ITS Surabaya menuju universitas berkelas dunia. “Industri bukan sekadar mitra eksternal, melainkan bagian dari proses pendidikan agar mahasiswa siap bersaing secara global,” tegasnya.
Sementara itu, Machsus Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana Prasarana ITS menekankan pentingnya fondasi keberlanjutan finansial dalam mendukung visi ITS.
Ia menyebut dana abadi sebagai instrumen vital yang mampu menjamin kesinambungan program pendidikan, riset, maupun pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Machsus, kontribusi alumni tidak selalu dalam bentuk materi semata, melainkan juga jejaring, peluang kolaborasi, hingga pendampingan bagi mahasiswa. Ia menilai keberlanjutan keuangan ITS akan semakin kuat apabila alumni dan industri memiliki rasa kepemilikan dan komitmen bersama terhadap almamater.
“Kolaborasi ini juga membangun tanggung jawab jangka panjang agar ITS tetap relevan menghadapi tantangan global,” jelasnya. (saf/ham)