
Pameran buku internasional tahunan di Surabaya akan kembali digelar Mei 2025, setelah tahun lalu sempat absen.
Marthius Wandi Budianto, Direktur Big Bad Wolf (BBW) Books Indonesia selaku penyelenggara pameran menyebut, akan membawa total 350 ribu buku impor lebih dari 32 negara ke pameran.
“Ini jauh lebih banyak dari sebelumnya,” ujarnya saat konferensi pers di Museum Pendidikan Kota Surabaya, Rabu (30/4/2025).
Dari ratusan ribu buku impor itu, 70 persennya didominasi buku untuk anak-anak.
“Sisanya self development, dan fiksi,” imbuhnya.
Tujuannya, mengembangkan budaya membaca mulai usia muda, tidak terpaku pada pelajar sekolah atau mahasiswa kuliah.
“Lebih ingin mengajak orang yang sebelumnya jarang atau belum membaca, jadi pembaca baru. Karena lebih penting membuat buku gampang diakses berbagai kalangan,” paparnya.
Surabaya dibidik karena sebagai kota kedua terbesar di Indonesia akan lebih banyak mengedukasi orang untuk membaca.
“Kami bergerak menambah jumlah pembaca atau masyarakat yang bisa membaca buku. Surabaya kota kedua terbesar di Indonesia. Jadi, kami berharap banyak masyarakat Surabaya baca bersama,” tuturnya.
Berdasarkan data selama pameran berlangsung tahun-tahun sebelumnya, lebih dari 50 persen buki yang dibawa laku terjual.
“Bisa dibayangkan, 350.000-500.000 buku, bisa 180.000 buku dibeli tiap event,” tutupnya.(lta/rid)