Jumat, 2 Mei 2025

Wamenaker: Penghapusan Sistem Outsourcing Akan Dikaji Dulu

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Immanuel Ebenezer Gerungan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) saat ditemui awak media di Universitas Pertamina, Jakarta, Kamis (1/5/2025). Foto: Antara

Immanuel Ebenezer Gerungan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) mengatakan, pihaknya masih akan mengkaji lebih jauh soal penghapusan sistem outsourcing yang menjadi salah satu tuntutan buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Jakarta, Kamis (1/5/2025).

“Itu pasti ada hal-hal yang sangat teknis yang harus dikerjakan,” kata Noel sapaan akrab Wamenaker saat ditemui di Universitas Pertamina Jakarta, Kamis (1/5/2025) dilansir Antara.

Saat ditanya apakah memungkinkan tuntutan buruh tersebut mendapatkan lampu hijau, Noel mengatakan hal itu tergantung oleh keputusan Prabowo Subianto Presiden.

“Kalau itu sudah kebijakan eksekutif, harus dilakukan. Kalau itu sudah keputusan eksekutif, perintah, ya harus dilakukan. Tinggal nanti kita lihat kajiannya seperti apa,” ujar dia.

Lebih lanjut, Wamenaker mengatakan May Day harus menjadi momentum bagi pemangku kepentingan untuk saling berkolaborasi demi kesejahteraan buruh atau pekerja Indonesia.

“Ini momentum di mana semua kekuatan komponen bangsa harus saling kolaborasi. Ditambah lagi ini momen di mana perang tarif ini punya dampak yang luar biasa,” kata Noel.

“Tinggal ini bisa kita jadikan sebuah momentum untuk saling mengikat diri kita untuk bicara tentang patriotisme, menjadikan momentum (kolaborasi) antara industri, kaum buruh dan juga pemerintah,” imbuhnya.

Sebelumnya, Prabowo Subianto Presiden menyatakan dukungannya untuk menghapus sistem outsourcing atau pekerja alih daya, salah satunya melalui pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional.

Hal itu disampaikan Presiden dalam peringatan May Day yang digelar di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis. Ia menyebut, Dewan Kesejahteraan Buruh akan turut mempelajari secara mendalam mekanisme transisi menuju penghapusan sistem tersebut, dengan tetap mempertimbangkan iklim investasi.

“Kita ingin hapus outsourcing. Tapi saudara, kita juga harus realistis, harus menjaga kepentingan para investor juga. Kalau mereka tidak investasi, tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja,” kata Prabowo. (ant/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Jumat, 2 Mei 2025
26o
Kurs