Jumat, 26 April 2024

ISL Ditunda Karena Klub Belum Patuhi Persyaratan

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan

Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olahraga memutuskan menunda kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 hingga dua minggu ke depan karena klub peserta ISL dan PT Liga Indonesia belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).

“Berdasarkan hasil verifikasi dari BOPI, klub-klub ISL maupun PT Liga Indonesia belum memenuhi persyaratan yang ditentukan menurut standar regulasi FIFA, AFC, maupun UU SKN,” kata Imam saat konferensi pers di Kantor Kemenpora Jakarta, Rabu (18/2/2015) seperti dilansir Antara.

BOPI sebagai lembaga yang berhak mengeluarkan rekomendasi izin keramaian terselenggaranya ISL, memberi kesempatan PT Liga Indonesia selaku penyelenggara ISL serta klub peserta untuk melengkapi persyaratan yang diperlukan, seperti bukti pelunasan pembayaran gaji pemain, pelatih dan ofisial, surat kontrak kerja profesional pelatih, pemain dan ofisial tim serta bukti pelunasan pajak.

Selama dua minggu kedepan, BOPI mengaku siap untuk mendampingi dan membantu baik PT Liga maupun klub peserta ISL untuk melengkapi dokumen yang belum terpenuhi.

“Yang terpenting adalah BOPI pro aktif dan terus menjalin komunikasi ke PT Liga dan klub. Artinya BOPI siap mendampingi,” kata Imam menambahkan.

Imam mengatakan keputusan penundaan ISL menjadi momentum yang tepat untuk memulai suatu kompetisi dengan mekanisme dan aturan yang jelas meskipun banyak pihak yang tentunya keberatan.

Kick-off yang semula dijadwalkan pada 20 Februari 2015 dengan laga perdana antara Persib melawan Persipura ditunda hingga 4 Maret 2015 sampai BOPI menilai klub peserta ISL dan PT Liga Indonesia layak diberikan rekomendasi.

Sebelumnya sejak April 2014, BOPI telah mengirim surat permintaan kepada induk cabang olahraga, termasuk PT Liga untuk mengirimkan data terkait organisasi, manajemen, sumber daya manusia, kepengurusan PT Liga Indonesia maupun klub profesional.

Namun, baru pada 23 Januari 2015 PT Liga mengirimkan data administratif dan legal dari klub hingga pada 13 Februari hanya sekitar 30 persen data yang masuk ke BOPI.

Sampai akhirnya, empat hari menjelang kick-off, yakni 16 Februari 2015, BOPI baru menerima surat resmi permohonan rekomendasi kick-off pertandingan pada 20 Februari 2015, padahal data yang diperoleh baru mencapai 50 persen.

Dengan belum terpenuhinya 50 persen data yang dibutuhkan, BOPI pun berkesimpulan persyaratan PT Liga Indonesia dan klub peserta belum memenuhi standar kelayakan kompetisi profesional. (ant/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs