Sabtu, 20 April 2024

Pelatih Timnas U-16 Hukum Push Up Satu Tim karena Ada yang Lupa Siram Toilet

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Bima Sakti pelatih Timnas U-16 Indonesia. Foto: PSSI

Bima Sakti pelatih timnas U-16 melakukan berbagai cara untuk melatih mental anak didiknya yang masih remaja. Mereka, kata Bima, tidak bisa dilepaskan begitu saja layaknya pria dewasa. Mereka memerlukan sosok pengarah dan tugas itu diemban oleh pelatih.

Seperti dalam sesi latihan di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sleman, Selasa (2/8/2022) lalu. Sesi latihan yang hampir selesai itu sejenak terhenti ketika staf pelatih memerintahkan para pemain untuk melakukan push up.

Tanpa menunggu, Narendra Tegar Islami dan kawan-kawan langsung mengambil sikap sesuai instruksi.

“Ada yang baru dari toilet, tetapi tak disiram. Beginilah, Mas. Satu yang berbuat kesalahan, semua dihukum,” ujar Bima Sakti sang pelatih kepala, kepada pewarta yang berada di lokasi, mengutip Antara.

Padahal ketika itu mereka sudah rapi dan bersiap kembali ke hotel.

Tak sampai dua menit, setelah push up selesai, suasana kembali mencair. Sayup suara terdengar, “Bukan aku, lo, yang dari toilet”, pun memancing tawa dari para pemain serta ofisial timnas U-16.

Adegan singkat tersebut menjadi penunjuk singkat bagaimana kedisiplinan diterapkan secara ketat di skuad berjuluk “Garuda Asia” itu.

Di timnas U-16, Bima Sakti memang memberikan hukuman berupa sanksi fisik dan denda kepada pemain-pemain yang melanggar aturan.

Bagi pemain beragama Islam, misalnya, harus membayar Rp100 ribu jika tidak salat dan Rp50 ribu kalau terlambat beribadah.

Semua personel timnas U-16 juga diwajibkan memakai seragam dalam kegiatan tertentu seperti saat berlatih dan makan. Untuk pelanggar ketentuan itu, wajib membayar denda Rp50 ribu.

Bima juga mengontrol penggunaan gawai anak asuhnya. Mereka hanya diberi waktu empat jam sehari bermain HP mulai pukul 17.00 WIB.

“Semua harus mengumpulkan handphone pukul 21.00 WIB. Kalau ada yang memberikannya lewat satu menit, saya akan mengurangi jatah penggunaan gawai semua pemain keesokan harinya. Bagi yang melanggar, saya akan menambah pengurangan waktu handphone itu,” tutur juru taktik timnas Indonesia di Piala AFF 2018 itu.

Ia juga memerintahkan agar foto orang tua setiap pemain ditempel di ruang ganti Stadion Maguwoharjo, Sleman.

Dengan begitu, pemain bisa melihat wajah orang tua mereka sebelum berlaga menghadapi lawan-lawannya di Piala AFF U-16 2022.

“Sebelum masuk ke lapangan, mereka bisa menatap wajah orang tua masing-masing. InsyaAllah walau tak hadir secara fisik, orang tua mereka selalu mendoakan dan merasa bangga dengan anak-anaknya,” kata Bima.(ant/dfn/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
29o
Kurs