Sabtu, 4 Mei 2024

Keamanan di Piala Dunia U-17 Harus Diadopsi Penyelenggara Liga Indonesia

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Ahmad Riyadh Ketua Asporv PSSI Jatim waktu jumpa pers di Media Centre Piala Dunia U-17 di Surabaya, Jumat (22/11/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net Ahmad Riyadh Ketua Asporv PSSI Jatim waktu jumpa pers di Media Centre Piala Dunia U-17 di Surabaya, Jumat (22/11/2023). Foto: Wildan suarasurabaya.net

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari gelaran Piala Dunia U-17, salah satunya adalah faktor keamanan. Menurut Ahmad Ryiadh Ketua Asosiasi Provinsi (Asporv) PSSI Jawa Timur, penyelenggara Liga Indonesia harus mengadopsi sistem keamanan ini.

“Paling utama yang harus dipelajari dan dilestarikan terus itu pertandingan yang membuat rasa aman. Rasa aman ini yang harus dicontoh penyelenggara Liga 1, Liga 2, Liga 3. Bagaimana sinergi antara pemerintah, federasi, dan masyarakat,” ujar Riyadh waktu jumpa pers di Media Centre Piala Dunia U-17 di Surabaya, Jumat (24/11/2023).

Faktor keamanan pertandingan sepak bola di Indonesia menjadi hal yang paling disorot dan dipersiapkan secara matang. Sebab, banyak penonton anak-anak yang juga hadir di stadion.

Riyadh mengutarakan, apabila keamanan pertandingan sepak bola bisa terjamin. Hal ini bakal memengaruhi kemajuan sepak bola Indonesia dengan sendirinya.

Ketua Asprov PSSI Jatim itu mengatakan, Kota Surabaya yang jadi salah satu venue dinilai sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17.

“Rombongan suporter jalan di stadion itu jarang ada di Indonesia. Tapi kita lihat kemarin di Surabaya banyak orang bawa anak bawa istri jalan bareng. Artinya penyelenggara sepak bola itu dianggap sukses,” katanya.

Selain itu Riyadh menyatakan Piala Dunia U-17 2023 jadi berkah untuk masyarakat Jatim. Terutama bagi anak-anak muda Indonesia yang menggeluti bidang olahraga ini.

“Lalu nilai pertandingannya. Dengan Piala Dunia U-17, nanti pasti akan lebih banyak orang tua yang mengantar anaknya ke SSB. Ada antusias besar ketika anak ingin belajar sepak bola, orang tua memberikan dukungan,” tuturnya.

Riyadh juga menyebut berbagai pertandingan selama Piala Dunia U-17 bisa dicontoh. Model permainan dari berbagai negara, sikap para pemain dalam menghadapi keputusan wasit.

“Usia mereka masih di bawah 17 tahun, tapi cara main sikapnya seperti pemain-pemain senior. Ini bisa jadi contoh baik bagi pemain-pemain muda di Jatim,” ujar Riyadh.

Untuk diketahui, Kota Surabaya sendiri telah merampungkan status sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Sebanyak empat hari pertandingan digelar, yakni tiga hari fase grup dan satu hari babak 16 besar.(wld/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
26o
Kurs