Senin, 14 Oktober 2024

Tim Panjat Tebing Belum Berhasil Tambah Medali untuk Indonesia di Olimpiade Paris

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Desak Made Rita Kusuma Dewi, atlet panjat tebing. Foto: Instagram Desak Made Rita Kusuma Dewi

Tim panjat tebing putri belum berhasil menambahkan perolehan medali buat Tim Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Dalam pertandingan semifinal, Rajiah Sallsabillah yang berhadapan dengan Lijuan Deng gagal mencatatkan waktu lebih cepat dari wakil China tersebut. Sallsabilla mencatatkan waktu 6,41 detik dan Deng 6,38 detik.

Dalam perebutan medali perunggu, Sallsabillah juga dipaksa untuk mengakui keunggulan Natalia Kalucka wakil Polandia, yang meraih 6,53 detik, sedangkan ia 8,24 detik.

“Sedih sebenernya tapi karena saya sendiri masih ada babak selanjutnya jadi nahan untuk tetap fokus. Tapi saya berterima kasih sama diri sendiri sudah bisa ada di titik ini. Kalau kecewa ya kecewa karena tadi ada kesempatan, tapi Allah belum kasih. Kalau ada kesempatan masih mau berjuang lagi di LA 28,” kata Sallsabillah dalam keterangannya yang diterima, Rabu (7/8/2024).

Di sisi lain, langkah Desak Made Rita Kusuma Dewi terhenti di perempat final usai kalah dari Lijuan Deng dengan selisih 0,006 detik. Desak menorehkan 6,369 detik dan Deng 6,363 detik yang membuatnya tidak lolos ke semifinal.

“Saya enggak tahu mau ngomong apa lagi. Saya tadi sudah cepat, tapi lawan saya akui lebih cepat. Saya akan berjuang lagi di Los Angeles 2028,” ujar Desak Made.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia, terima kasih atas dukungan dan doanya untuk tim panjat tebing Indonesia. Terus dukung kami, besok masih ada Bang Veddriq, semoga bisa naik podium tertinggi di Olimpiade,” imbuhnya.

Sementara itu, Anindya Bakrie Chef de Mission (CdM) menyebut masih ada peluang untuk Tim Indonesia meraih medali di Olimpiade Paris 2024 di cabor panjat tebing.

“Tadi kita lihat perjuangan Desak Made dan Sallsabillah, tapi memang belum membuahkan hasil dari doa kita. Kita harus memberikan dukungan moril dengan lebih menyemangati atlet-atlet kita selanjutnya, ada Eko Yuli, Veddriq, Rizki Juniansyah dan Bernard van Aert. Jadi kita harus tetap tegar menghadapi semua ini bagaimana caranya supaya pada akhirnya berujung baik,” ungkap Anin.

Demikian Raja Sapta Oktohari Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), menambahkan bahwa olahraga adalah proses yang berbuah hasil.

“Ini adalah Olimpiade, paripurnanya prestasi olahraga. Kita mengapresiasi dan menghargai semua proses yang telah dilewati atlet kita. Kalau hasilnya berbeda, ini bukan akhir segala-galanya,” jelas Okto, sapaan akrabnya.

“Tadi saya ngobrol langsung sama Presiden International Sport Climbing, Marco Scolaris. Katanya, Indonesia itu selalu menjadi negara yang selalu diperhitungkan di panjat tebing, khususnya speed climbing,” lanjutnya. (bil/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
30o
Kurs