Rabu, 1 Mei 2024

Setya Novanto Jadi Ketum, Akom Jadi Bintang di Munaslub Golkar

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Setya Novanto. Foto: Antara

Pertarungan menuju Golkar 1 atau menuju ketua umum partai Golkar sudah berakhir. Setya Novanto (Setnov) yang akhirnya menduduki tampuk tertinggi di Partai berlambang pohon beringin tersebut.

Setnov menjadi ketua umum setelah Ade Komarudin (Akom) pesaing terdekatnya memutuskan tidak maju pada pemilihan putaran kedua meskipun berdasarkan aturan pemilihan hanya Akom dan Setnov yang lolos ke putaran dua.

Dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar di Nusa Dua, Bali, Selasa (17/5/2016) dini hari, Setnov mendapat 277 suara. Sedangkan Ade di posisi kedua dengan 173 suara.

Posisi itu sebenarnya masih memungkinkan pemilihan untuk dilanjutkan ke putaran kedua. Sebab, aturan pemilihan memang memungkinkan calon ketua umum yang meraih dukungan di atas 30 persen dari 554 suara berhak maju ke putaran kedua.

Namun, Akom memilih untuk tidak melanjutkan pemilihan ke putaran kedua. Ketua DPR itu memilih legowo dengan hasil pemilihan demi kepentingan Golkar.

Langkah Akom itu mendapat pujian dari Yunarto Wijaya pengamat politik. Menurut Yunarto, justru langkah politik Akom telah menjadi catatan penting bagi partai Golkar.

“Bagi saya star-nya (bintang Munaslub Golkar) adalah Akom. Dia berhasil belajar dari pengalaman itu dan memutuskan untuk mundur, bukan Novanto,” ujar Yunarto.

Direktur eksekutif Charta Politika itu menjelaskan, sebenarnya banyak pemilik suara di munaslub yang ingin merapat ke Akom jika pemilihan berlanjut ke putaran dua. Namun, kata Yunarto, Akom justru tidak mau head to head dengan Setnov di putaran kedua.

Yunarto melihat sikap kompromis Akom itu justru penting bagi Golkar. Sebab, langkah itu justru mencegah Golkar dari pertarungan yang lebih keras yang biasanya muncul partai sempalan akibat kekecewaan karena kalah dalam pemilihan ketua umum.

“Harus diakui ini sisi negarawan Akom yang belajar dari 2009, ketika head to head memunculkan parpol baru dan terbukti menurunkan suara Golkar,” kata dia.

Yunarto juga mengatakan, hal yang perlu segera dilakukan Golkar di bawah komando Setnov adalah mempercepat rekonsiliasi setelah setahun lebih terbelit konflik internal. Menurut dia, semangat rekonsiliasi di munaslub harus tetap dipertahankan. ‎

“Pasca-pertarungan luar biasa selama setahun lebih, berakhir klimaks ketika Akom mundur dan merelakan ambisinya. Minimal munas kali ini lebih steril dan jauh dari risiko perpecahan partai,” kata Yunarto.(faz/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 1 Mei 2024
32o
Kurs