Jumat, 26 April 2024

Beredar Video Pendukung Machfud Arifin Nyanyikan ‘Hancurkan Risma’

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Tangkapan layar video yang beredar di grub Whatsapp tentang para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman bernyanyi 'Hancurkan Risma. Foto: Istimewa

Sebuah video para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cawali Surabaya nomor urut 2, berisi nyanyian ‘Hancurkan Risma’ viral di sejumlah grup percakapan WhatsApp.

Dalam video berdurasi 19 detik itu, para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman menyanyikan bagian reff lagu ‘Menanam Jagung’ ciptaan Ibu Sud yang diganti liriknya. Lirik lagu dalam reff itu diubah berisi tentang penghancuran Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya.

Dalam video itu, juga tampak Mat Mochtar, kader senior PDI Perjuangan yang telah dipecat DPP PDI Perjuangan, karena dianggap tidak patuh pada keputusan Megawati Soekarno Putri Ketua Umum DPP PDI Perjuangan yang merekom Eri Cahyadi-Armudji sebagai paslon yang diusung PDI Perjuangan di Pilwali Surabaya. Mat Mochtar dianggap membelot karena telah mendukung Machfud Arifn-Mujiaman rival Eri Cahyadi-Armudji.

Dikonfirmasi suarasurabaya.net, Kamis (26/11/2020), Mat Mochtar membenarkan kalau di dalam video itu adalah dirinya dan para pendukung Machfud Arifin-Mujiaman.

“Hancur, Hancur, Hancurkan Risma, Hancurkan Risma sekarang juga. Karena pak Mochtar sudah dipecat, pak Mochtar dipecat gara-gara Risma. Lak ngono ta,” ujar Mat Mochtar mengulangi nyanyiannya yang di video viral.

Mat Mochtar bilang, alasan melakukan hal itu karena kecewa dengan Risma yang lebih memilih Eri Cahyadi daripada Whisnu Sakti Buana untuk dicalonkan Wali Kota penggantinya.

Lapo gak onok gawene ngekei rekom Eri. Whisnu itu kan kader partai, pejuang partai, loyal pada partai. Mulai partai susah sampai sekarang tetap loyal. Jadi Wakil Wali Kota dua periode,” katanya.

Mat Mochtar juga mengaku sakit hati dengan keputusan itu. Dia juga merasa telah diperlakukan tidak adil dengan dipecat oleh DPP PDI Perjuangan.

“Saya sakit hati ketika ada orang mau merusak partai saya. Karena partai saya perjuangkan sejak masa susah, mulai partai ini dikuyo-kuyo, tidak bisa beli bendera sendiri waktu itu, saya sudah membela. Tahun 2003 saya mendampingi Bu Mega di Asrama Haji sampai sekarang ini. Lho aku gak salah dipecat. Dipecat tidak pakai ngomong, tidak ada surat,” katanya.

Lantas dia membuat slogan-slogan dan nyanyian penghancuran Risma, karena dia merasa Risma yang telah merusak partainya.

“Daripada PDI Perjuangan hancur, saya hancurkan Bu Risma. Supaya tidak tambah hancur PDI Perjuangan. Saya pastikan Pak Machfud Arifin-Mujiaman pasti menang,” katanya.

Dia berpendapat Pilwali Surabaya 2020 ini merupakan ambisi Risma.

“Meneruskan keserakahan Bu Risma. Kalau tidak serakah rekom dikasihkan Whisnu. Kalau tidak direkom ya diomongkan baik-baik,” katanya. (bid/tin)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
30o
Kurs