Jumat, 26 April 2024

Segarkan Vaksinasi Ideologi, MPR RI Siapkan Sosialisasi Empat Pilar Berformat Video

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
bamsoet-syuting-video-sosialiasi-empat-pilar Bambang Soesatyo saat pengambilan gambar video sosialisasi empat pilar MPR RI, Minggu (3/10/2021). Foto: MPR RI

Bambang Soesatyo Ketua MPR RI bersama ESQ Leadership Center yang dipimpin Ary Ginanjar Agustian bekerja sama membuat materi video Sosialisasi Empat Pilar MPR RI sebagai langkah penyegaran dan pengayaan metodologi vaksinasi ideologi.

Hal ini sekaligus menjadi terobosan dan inovasi agar vaksinasi ideologi dalam bentuk Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang disajikan dengan mengoptimalkan peran teknologi informasi, sehingga bisa menarik perhatian generasi muda.

“Proses syuting sudah dilakukan minggu ini. Selanjutnya memasuki tahap editing dan finalisasi video. Videonya akan sangat menarik, mengingat pengerjaannya bersama ESQ Leadership Center,” ujarnya, Minggu (3/10/2021).

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet, ESQ Leadership Center dikenal sebagai lembaga pelatihan sumber daya manusia. Kolaborasi MPR RI dengan ESQ itu dia harapkan bisa membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

“Melalui pendekatan 7 Budi Utama yakni penguatan kecerdasan intelektual (Intelligence quotient), kecerdasan emosional (emotional quotient), kecerdasan spiritual (spiritual quotient), serta kecerdasan kebangsaan (national quotient),” katanya.

Ketua DPR RI ke-20 itu menjelaskan, ada tujuh video yang dibuat dalam kolaborasi tersebut. Video pertama fokus pada pengenalan Empat Pilar MPR RI.

Sekadar mengingatkan, Empat Pilar MPR RI terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Masing-masing pilar itu lantas dibedah secara mendalam melalui video tersendiri.

“Tentang Pancasila sebagai ideologi dan jati diri bangsa akan dikupas habis di video kedua. Di video ketiga, membahas lebih dekat tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sementara di video keempat tentang NKRI harga mati, dan video kelima tentang semangat Bhineka Tunggal Ika. Sementara di video keenam, membahas lebih detail tentang milenial sebagai agen perubahan Empat Pilar MPR RI, dan terakhir di video ketujuh menjelaskan tentang kolaborasi Empat Pilar MPR RI dengan tujuh budi utama ESQ,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu juga berharap, tujuh seri video itu bisa menggugah semangat kebangsaan dalam memahami Pancasila dan Undang-Undang Dasar Tahun 1945.

Dengan demikian, terutama para generasi muda Indonesia, bisa lebih mencintai NKRI sebagai bentuk negara dan menjalankan falsafah Bhinneka Tunggal Ika dengan baik. Sehingga kehidupan sosial masyarakat akan lebih tentram dan damai.

“Terlebih Indonesia sedang memasuki periode bonus demografi, yang juga masih akan terus dialami dalam periode yang cukup lama. Bahkan sampai 2045, ketika usia kemerdekaan Indonesia mencapai satu abad yang dikenal dengan era Indonesia Emas. Saat itu, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 319 juta jiwa. Sekitar 70 persennya, atau 223 juta jiwa adalah kelompok usia produktif,” ujarnya.

Jumlah penduduk sebanyak itu, kata Bamsoet, jika tidak dibekali dengan vaksinasi ideologi negara ini akan menyia-nyiakan potensi bonus demografi itu.

Bamsoet yang juga Kepala Badan Penegakan Hukum, Pertahanan & Keamanan KADIN Indonesia itu turut menyoroti sejumlah faktor yang bisa menyebabkan rusaknya moral generasi muda bangsa.

Beberapa di antaranya, memudarkan kualitas keimanan, pengaruh lingkungan, hilangnya kejujuran, hilangnya rasa tanggung jawab, tidak berpikir jauh ke depan, serta rendahnya disiplin.

Karenanya melalui kerjasama MPR RI dengan ESQ, materi 4 Pilar MPR RI itu memang disusun untuk mengelaborasi tujuh budi utama ESQ. Terdiri dari nilai jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama, adil, dan peduli.

“Empat Pilar MPR RI dan tujuh budi utama ESQ menjadi solusi untuk menjawab berbagai permasalahan bangsa, terutama menjadi benteng yang dapat menghalau berbagai faktor yang bisa merusak moral generasi muda bangsa. Sehingga melahirkan generasi bangsa yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional, melainkan juga generasi yang berhati Indonesia dan berjiwa Pancasila,” ujar Bamsoet. (faz/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
31o
Kurs