Jumat, 29 Maret 2024

Pengamat: Suksesnya G20 Bisa Mendongkrak Elektabilitas Menteri Urusan Ekonomi

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Suharso Monoarfa Kepala Bappenas berkumpul bersama Prabowo Subianto Menteri Pertahanan, dan Airlangga Hartarto Menko Perekonomian usai rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta. Foto: Istimewa

Herry Mendrofa Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) menilai, suksesnya kegiatan G20 bisa mendongkrak elektabilitas menteri yang terlibat menjelang Pemilu 2024.

“G20 bisa menjadi portofolio sejumlah menteri. Itu bagian dari marketing politik yang kemudian menjadi nilai plus dari kerja-kerja menteri yang berkaitan dengan kegiatan G20. Jadi, hal itu bisa membuat elektabilitas menteri meningkat,” ujarnya di Jakarta, Kamis (17/11/2022).

Menurutnya, Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar yang menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian selayaknya mengambil manfaat elektoral dari gelaran G20.

“Yang bisa dalam tanda kutip mengambil keuntungan politik dari acara itu adalah Menko Perekonomian dan menteri-menteri yang kaitannya dengan bidang ekonomi,” sebutnya.

Karena, G20 berfokus pada isu ekonomi, dan Airlangga mendapat peran besar dalam forum internasional tersebut.

Walau begitu, Herry bilang portofolio dan kinerja apik Airlangga pada serangkaian kegiatan G20 di Indonesia tidak akan menaikkan elektabilitas kalau mesin politiknya tidak mampu mengkonversi menjadi materi kampanye.

“Kalau kerja-kerja politik Airlangga dan juga parpol tidak maksimal untuk mengkapitalisasi G20, justru akan menurunkan elektabilitasnya,” pungkas Herry.

Sebelumnya, Rabu (16/11/2022), Airlangga mengklaim Indonesia sukses menjalankan tugas Presidensi G20.

“Itu tidak mudah, karena Presidensi Indonesia dimulai ketika pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, ditambah ada konflik Rusia dan Ukraina,” katanya.

Bahkan, dia bilang KTT G20 Bali merupakan yang terbaik dan akan dikenang dalam sejarah dunia.

KTT G20 menghasilkan deklarasi dengan 52 poin. Poin-poin tersebut mencakup permasalahan mengenai ketegangan geopolitik global, isu krisis pangan, perubahan iklim, kesehatan global, hingga transformasi digital.

“Semoga solusi yang ditawarkan bermanfaat untuk seluruh rakyat Indonesia dan negara-negara di dunia,” tandas Airlangga.(rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
30o
Kurs