Jumat, 19 April 2024

Polemik soal Sistem Pemilu, Hasto Minta Denny Indrayana Bertanggung Jawab

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP di kantor DPP, Senin (29/5/2023). Foto: Faiz Fadjarudin suarasurabaya.net

Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) menilai Denny Indrayana memunculkan spekulasi politik. Setelah mantan Wamenkumham itu menuding Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan sidang gugatan tentang sistem kepemiluan.

Hasto menjawab pertanyaan awak media menyikapi pernyataan Denny yang menuding MK sudah memutuskan soal sistem kepemiluan berjalan secara proporsional tertutup.

“Jadi dalam politik itu kami mengikuti aturan main. Kami sangat menyesalkan pernyataan Bapak Denny Indrayana yang tanpa menyebut sumber yang jelas. Kemudian telah menciptakan suatu spekulasi politik tertentu yang sama sekali itu tidak pernah dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) Presiden,” kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).

“Jadi, jangan apa yang menjadi pengalaman dari Pak Denny dalam pemerintahan sebelumnya sepertinya (seakan-akan dituduh) kemudian terjadi dalam pemerintahan saat ini,” kata Hasto.

“Bagi PDIP sangat nyata dua kali pemilu. Bahkan ketika PDIP dalam pemerintahan, kenaikan suara pemilu yang diperoleh PDIP itu sangat realistis. Dan itu melalui kerja organik dari seluruh partai, tidak ada melalui suatu rekayasa kekuasaan sehingga ada partai yang bisa naik 300 persen,” imbuhnya.

Hasto berharap Denny bisa bertanggung jawab setelah mengungkap narasi MK sudah memutuskan sistem pemilu dengan proporsional tertutup. “Lebih baik mari kita menunggu keputusan dari MK,” kata dosen Universitas Pertahanan (Unhan) itu.

Terkait sistem kepemiluan, Hasto menyebut PDIP siap dengan kondisi apapun. Sebab, parpol berlambang Banteng moncong putih ini selalu mendorong pelembagaan partai. Dari situ, kata dia, PDIP mampu menghadirkan stok kader terbaik untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan.

Hasto mencontohkan sosok seperti Ahmad Basarah, Bambang Wuryanto, Pramono Anung, dan Ganjar Pranowo, yang terlahir dari proses pelembagaan partai dengan kaderisasi.

“PDIP selalu siap. Baik pemilu legislatif dengan daftar terbuka maupun tertutup. Meskipun PDIP berdasarkan aspek-aspek strategis dan juga untuk mendorong pelembagaan partai politik. Kami mendorong proporsional tertutup. Tetapi kami juga siap apa pun yang diputuskan oleh MK,” ujarnya.(faz/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
29o
Kurs