Sabtu, 4 Mei 2024

Respon Berlabuhnya PAN dan Golkar ke Prabowo, PDIP Jatim: Terbiasa Dikeroyok Secara Politik

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Said Abdullah Ketua DPD PDIP Jatim. Foto: Istimewa

Said Abdullah Ketua DPD PDIP Jawa Timur memberikan respon terkait bergabungnya Partai Golkar dan PAN untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Gerindra.

“PDI Perjuangan memiliki sejarah panjang sebagai partai yang dididik dan dibesarkan dengan terbiasa dikeroyok secara politik. Di masa orde baru kami mengalami hal itu, lalu di masa Jokowi-Jusuf Kalla, begitu pula saat ini,” kata Said Abdullah, Minggu (13/8/2023).

Bergabungnya Golkar dan PAN ke dalam koalisi milik Prabowo ini tidak membuat PDIP menciut. Kata Said, partainya bakal menguatkan basis dukungan bersama partai yang sudah berkoalisi, yakni PPP, Hanura, dan Perindo.

Politisi asal Madura itu mengutarakan, berkaca pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla hanya diusung oleh PDIP, PKB, Nasdem, Hanura dan PKPI.

“Saat itu jumlah dukungan partai di pilpres kami kalah jauh. Namun dengan soliditas dan kerja politik yang kuat di akar rumput terbukti pasangan Jokowi-JK justru mampu memenangkan pilpres dengan perolehan suara 53,15 persen, sementara Prabowo-Hatta 46,88 persen,” jelas Said.

Kata Said dalam keyakinan politik PDIP, partainya menekankan supaya bekerja cerdas dan memprioritaskan kepedulian terhadap akar rumput untuk merebut dukungan rakyat.

Oleh sebab itu, dia mengingatkan para kader PDIP khususnya di Jatim supaya memperkuat mental juang dalam menghadapi pertarungan Pilpres 2024 mendatang. Menurutnya para kader harus bisa tegar melalui jalan terjal politik.

“Kita tidak boleh terlena manisnya kekuasaan, dan melupakan jati diri sebagai partai sandal jepit, sebagai partai yang disokong oleh barisan pemberani yang terbiasa nggetih (berdarah),” tegasnya.

Said bilang, masih ada optimisme untuk memenangkan Ganjar Pranowo dalam pilpres nanti. Yaitu, melalui kekuatan partai koalisi yang patut diperhitungkan.

Dimulai dari PPP dengan kekuatan barisan kiai dan santri yang konsisten dalam jalan dakwah politik. Kemudian Perindo dengan jaringan kekuatan media, serta Partai Hanura yang memiliki basis pendukung di luar Pulau Jawa.

“Atas modal politik yang saling melengkapi ini, maka PDIP dengan kekuatan politik yang ada merasa besar hati atas konfigurasi politik ini. Karena konfigurasi politik dengan latar belakang yang beragam dan saling melengkapi telah menjadi modal dasar politik yang penting untuk memenangkan Ganjar Pranowo,” ujarnya.

Meski begitu, dirinya memandang dinamika politik yang semakin mengerucut ini telah mencerminkan tumbuhnya demokrasi dengan baik di Indonesia. “Kami dari PDI Perjuangan sangat menghormati pilihan dan kedaulatan masing-masing partai,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar bersama PAN resmi menetapkan dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden periode 2024-2029.

Acara deklarasi dukungan tersebut dilaksanakan pagi hari ini, Minggu (13/8/2023), di Gedung Museum Naskah Proklamasi, Jakarta. (wld/bil/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
32o
Kurs