Senin, 29 April 2024

Hasto Sebut Buku Ratu Adil Karya Romo Sindhunata Bisa Menginspirasi Perlawanan terhadap Tekanan

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDIP melihat sejumlah karya seni dan buku hasil disertasi Romo Sindhunata berjudul Ratu Adil Ramalan Jayabaya dan Sejarah Perlawanan Wong Cilik. Acara bertempat di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2024). Foto: istimewa

Hasto Kristiyanto Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan mengunjungi Bentara Budaya Jakarta di Palmerah, Jakarta Selatan, Senin (15/1/2024). Dalam kesempatan itu, Hasto melihat sejumlah karya seni dan buku hasil disertasi Romo Sindhunata berjudul Ratu Adil Ramalan Jayabaya dan Sejarah Perlawanan Wong Cilik.

Hasto mengaku sedang membaca buku tersebut di mana isinya ternyata masih relevan dengan kondisi politik saat ini. Buku itu membahas tentang harapan wong cilik atau rakyat kecil yang ketika menghadapi berbagai bentuk penindasan.

“Yang oleh Bung Karno dimunculkan di dalam filsafat tentang Pak Marhaen. Maka Pancasila itu lahir sebagai ideologi pembebasan bagi wong cilik. Dan ini senapas dengan kontemplasi ideologis yang dilakukan oleh Megawati Soekarnoputri dan oleh seluruh jajaran PDI Perjuangan di mana pada Rakernas yang ketiga pada 6-8 Juni 2023 yang lalu mengambil tema fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,” kata Hasto.

Menurut Hasto, buku tersebut memberikan gambaran aspek antropologis, sosiologis, dan juga historis tentang perjuangan wong cilik dan petani di dalam menghadapi penindasan khususnya pda masa kolonialisme Belanda.

“Di mana muncul beberapa kali pemberontakan petani dan juga menyatu yang juga memunculkan suatu mitologi Ratu Adil. Suatu konsepsi yang membangun harapan. Maka dengan buku ini PDI Perjuangan juga mendapatkan suatu karya akademis dengan metodologi yang belajar dari bawah, dari kehidupan wong cilik itu sendiri diangkat menjadi suatu karya intelektual yang diharapkan juga mengilhami seluruh anak bangsa di dalam memperjuangkan wong cilik,” kata Hasto.

Dosen Universitas Pertahanan RI ini menyampaikan negara sebesar Tiongkok dengan penduduk 1,6 miliar mampu mengatasi kemiskinan ekstrem. Kita yang seharusnya punya ideologi pembebasan, punya falsafah Pancasila, punya gerakan di dalam membebaskan rakyat, kita juga harusnya mampu mewujudkan kemiskinan nol persen,” jelas Hasto.

Sebab, lanjut Hasto, negara dengan penduduk jauh lebih besar dari bangsa Indonesia pun bisa. Hal itulah, lanjut Hasto, yang kemudian bisa diyakini menginspirasi Ganjar Pranowo ketika menjadi gubernur Jawa Tengah fokus di dalam menuntaskan kemiskinan.

“Bahkan Pak Ganjar memberikan fundamen yang lebih baik dimana melalui pendidikan, melalui pendidikan vokasi, melalui satu keluarga miskin satu sarjana itu nanti akan memberikan suatu loncatan bagi wong cilik. Tidak hanya melalui bansos, melalui BLT, melalui KIS, KIP, KTP Sakti. Tegasnya buku ini sangat menarik sehingga menjadi bacaan wajib bagi seluruh kader-kader PDI Perjuangan di dalam menegaskan komitmennya terhadap wong cilik,” kata Hasto.

Hasto menambahkan di dalam buku ini juga digambarkan bahwa penindasan tidak akan pernah berhasil menekan wong cilik.

“Kekuatan yang seperkasa Orde Baru pun bisa rontok, meskipun muncul fenomena New Orde Baru itu kembali hadir. Karena dibbalik intimidasi itu memunculkan harapan. Itu telah terbukti secara empiris dalam kajian-kajian ilmiah. Karena kita bangsa spiritual. Bangsa yang punya nilai moral, keagamaan, dan membangun harapan sehingga teman-teman yang terkena intimidasi justru kami yakini jadi energi juang,” kata Hasto.

Dari sisi politik, lanjut Hasto, hal itu yang membuat Ganjar-Mahfud bersama PDIP, PPP, Hanura, Perindo, serta unsur sukarelawan terus menyatu dalam akar rumput ini.

“Kekuatan akar rumput akan selalu menampilkan suatu harapan dan tradisi dalam menyikapi bentuk praktek-praktek politik kekuasaan yang tidak demokratis,” ujar Hasto.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs