Senin, 14 Oktober 2024

Pimpin Rapat Kabinet Terakhir, Jokowi Presiden Mendorong Efektivitas Transisi Pemerintahan

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Jokowi Presiden memimpin Rapat Kabinet Paripurna di Istana Negara IKN, Kalimantan Timur, Jumat (13/9/2024). Foto: Biro Pers Setpres

Joko Widodo Presiden, pagi hari ini, Jumat (13/9/2024), memimpin Rapat Kabinet Paripurna kedua kalinya di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, sekaligus yang terakhir kalinya buat pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.

Mengawali arahannya, Presiden berterima kasih kepada jajaran Kabinet Indonesia Maju yang sudah bekerja keras dan berdedikasi menjalankan roda pemerintahan selama lima tahun terakhir.

Menjelang berakhirnya masa pemerintahan tanggal 20 Oktober 2024, RI 1 menginstruksikan jajarannya segera menuntaskan program-program kerja utama.

Baik yang berkaitan dengan serapan anggaran, administrasi pertanggungjawaban, serta kendala yang belum terselesaikan.

“Segera tuntaskan di bulan terakhir ini program kerja utama yang sudah dimulai, baik yang berkaitan dengan serapan, yang berkaitan dengan administrasi pertanggungjawaban serta kendala-kendala yang belum terselesaikan,” ujarnya.

Di hadapan para menteri dan kepala lembaga, Presiden menegaskan pentingnya menjaga stabilitas supaya pembangunan tetap berjalan.

Selanjutnya, Jokowi bilang, semua harus mendukung penuh program Presiden terpilih, dan memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif.

“Pastikan transisi pemerintahan berjalan efektif, jika diperlukan regulasi baru, jika diperlukan perumusan-perumusan kebijakan yang harus segera dibuatkan, segera dibuat dan segera diselesaikan,” katanya.(rid/faz)

Sehingga, segera sesudah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi mengucapkan sumpah jabatan sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, pemerintahan baru bisa langsung bekerja.

Lebih lanjut, Jokowi Presiden mengingatkan jajarannya untuk tetap menjaga daya beli masyarakat, pertumbuhan ekonomi serta menjaga keamanan dan ketertiban.

Kemudian, dia melarang para pembantunya membuat kebijakan ekstrem, terutama yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.

“Jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk,” tegasnya.

Sebagai penutup, Jokowi meminta maaf kepada seluruh Anggota Kabinet Indonesia Maju atas hal-hal yang kurang berkenan dalam berinteraksi, dan kinerja yang belum maksimal selama 10 tahun terakhir.

“Saya juga ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya jika dalam 10 tahun ini ada hal-hal yang dirasa kurang berkenan dalam berinteraksi dan ada hal-hal yang kurang maksimal,” tandasnya.(rid)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
28o
Kurs