Minggu, 28 Desember 2025

Presiden Minta Ketegangan Dua Kubu Capres Diakhiri Setelah 9 Juli

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Susilo Bambang Yudhoyono Presiden memberikan keterangan pers bersama pimpinan lembaga tinggi negara, Senin (7/7/2014). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Susilo Bambang Yudhoyono Presiden minta ketegangan dua kubu Capres Cawapres diakhiri setelah 9 Juli 2014. Ini disampaikan Presiden setelah mengadakan rapat konsultasi dengan pimpinan-pimpinan lembaga tinggi negara di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

Menurut Yudhoyono, setelah pilpres, rakyat Indonesia pasti ingin kehidupan sehari-hari pulih dan normal kembali.

“Kepada pasangan capres dan timses, setelah kompetisi dan kampanye, di sana sini muncul ketegangan. Setelah 9 Juli nanti, itu semua bisa diakhiri. Karena rakyat ingin setelah itu, kehidupan menjadi pulih dan normal kembali.” ujar presiden dalam keterangan pers bersama pimpinan lembaga tinggi negara, Senin (7/7/2014).

Dia menjelaskan, contoh dan teladan banyak diharapkan, baik dari pasangan capres cawapres dan tim sukses untuk betul-betul menghormati hasil pemungutan suara nanti, dengan harapan pemungutan berlangsung baik dan mencegah penyimpangan-penyimpangan yang tidak perlu.

Presiden juga mengimbau pers menjadi bagian dari solusi di dalam dinamika demokrasi, khususnya Pilpres saat ini.

“Saya juga mengimbau pers dan media massa untuk menjadi bagian dari solusi. Saya tahu bahwa demokrasi itu memang memunculkan dinamika. Di saat-saat tertentu kompetisi begitu keras, tetapi peran pers yang benar dan konstruktif justru bisa meneduhkan suasana, bukan sebaliknya,” Paparnya.

Kata Yudhoyono, rakyat juga mengamati sejumlah pers dan media massa pada masa kampanye ini melakukan sesuatu yang bisa saja mengaduk-aduk emosi masyarakat.

Untuk itu, presiden berharap, pada masa-masa kritis ini, pers dan media massa juga ikut meningkatkan kualitas demokrasi.

Bagi Jajaran Polri dan TNI, kata Yudhoyono, harus mengemban tugas secara profesional dan netral serta adil. Polri dan TNI harus mencegah kekerasan apapun dan membantu penyelenggara pemilu untuk memastikan pemilu berlangsung baik, terbebas dari pelanggaran apapun dan kemungkinan terjadi benturan dan kekerasan fisik.

Kepada masyarakat, presiden menyerukan menggunakan hak pilih untuk memilih pasangan capres yang dikehendak, dan tentu harus menjaga keamanan dan ketertiban, kelancaran pemungutan suara sampai hari-hari sesudahnya.(faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 28 Desember 2025
27o
Kurs